Konvoi Militer AS-Rusia Tabrakan di Suriah, Beberapa Tentara Gegar Otak

Kamis, 27 Agustus 2020 - 07:45 WIB
loading...
A A A
"Tindakan tidak aman dan profesional seperti ini merupakan pelanggaran protokol de-konflik, yang disepakati oleh Amerika Serikat dan Rusia pada Desember 2019," pernyataan itu menambahkan.

"Koalisi dan Amerika Serikat tidak mencari eskalasi dengan kekuatan militer nasional mana pun, tetapi pasukan AS selalu mempertahankan hak dan kewajiban yang melekat untuk membela diri dari tindakan permusuhan," tegas Ullyot seperti dilansir dari CNN, Kamis (27/8/2020).

Seorang pejabat menekankan bahwa insiden Selasa terjadi di zona keamanan yang ditetapkan di Suriah timur tempat Pasukan Demokratik AS dan Suriah beroperasi secara teratur, menambahkan bahwa Rusia sadar mereka berkewajiban untuk mendekonflik operasi mereka dengan AS di daerah itu.

Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley berbicara dengan mitranya, Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov melalui telepon pada hari Rabu, menurut juru bicara Milley. Juru bicara Milley tidak memberikan rincian terkait pembicaraan via telepon itu merujuk pada praktik sebelumnya.

Personel militer AS di Suriah sering mendapati diri mereka beroperasi di dekat pasukan Rusia yang mendukung rezim Suriah, tetapi ini diyakini pertama kalinya pasukan AS terluka saat berhadapan dengan pasukan Rusia. (Baca: Seorang Jenderal Rusia Tewas Terkena Ledakan Bom di Suriah )

Sementara para pejabat koalisi pimpinan AS telah secara terbuka menggambarkan interaksi tersebut sebagai sebagian besar profesional, menggembar-gemborkan adanya mekanisme de-konflik dengan Rusia, pada kenyataannya jumlah pertemuan telah meningkat ketika pasukan Rusia pindah ke daerah-daerah yang diserahkan oleh pasukan AS dan sekutu Suriahnya setelah keputusan pemerintahan Trump untuk menarik pasukan kembali dari perbatasan Suriah-Turki.

Moskow telah lama memprotes kehadiran pasukan AS di Suriah di mana mereka terutama bekerja dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin kelompok Kurdi untuk memerangi sisa-sisa ISIS.

Rusia secara khusus memprotes kehadiran pasukan AS dan Kurdi di sekitar ladang minyak Suriah, yang digunakan Pasukan Demokrat Suriah untuk mendanai operasi dan inisiatif pemerintahannya.

Ladang minyak adalah tempat bentrokan antara pasukan AS dan tentara bayaran Rusia pada 2018 ketika kelompok terakhir berusaha merebut ladang minyak.

Militer AS yakin Rusia telah diberikan kontrak oleh rezim di Damaskus untuk mengembangkan ladang minyak di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi dan sangat ingin menendang AS dan sekutu lokalnya dari daerah tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)