13 Negara yang Sudah Tidak Ada Lagi, Nomor 11 Dicaplok China

Rabu, 11 September 2024 - 09:30 WIB
loading...
A A A

8. Prusia (1525-1947)


Prusia menjadi wilayah Belanda pada tahun 1525 sebelum menjadi kerajaan. Diperintah oleh Wangsa Hohenzollern, Prusia meluas ke sebagian besar wilayah Jerman dan Polandia modern serta sebagian wilayah Lituania, Belgia, Denmark, Prancis, Republik Ceko, dan Swiss.

Prusia menikmati keberhasilan militer yang luar biasa selama abad ke-18 di bawah Frederick II.

Bertempur dalam banyak perang Eropa, Prusia akhirnya mengalami kekalahan selama Perang Napoleon pada awal tahun 1800-an, yang melemahkan kerajaan dan wilayahnya.

Prusia menjadi bagian dari Jerman yang baru bersatu selama abad ke-19, dengan ibu kotanya di Berlin.

Sementara berakhirnya Perang Dunia I mengakhiri monarki Prusia, berakhirnya Perang Dunia II menandai penghapusannya. Saat ini, Prusia adalah salah satu negara yang tidak ada lagi, dan banyak yang telah melupakannya.

9. Sikkim (1642 hingga 1975)


Kebanyakan orang mungkin belum pernah mendengarnya. Para raja Sikkim memerintah secara independen sejak abad ke-17 hingga Sikkim bergabung dengan India pada tahun 1975. Itu sepertinya tidak lama berselang.

Sikkim pernah menjadi salah satu monarki terbesar dengan kekuatan politik yang kuat. Monarki tersebut memiliki sejarah yang penuh warna dan penuh gejolak selama berabad-abad, termasuk hubungan dengan Kerajaan Inggris.

Meskipun ada banyak konflik dalam sejarahnya, penggabungan dengan India setelah referendum merupakan peristiwa yang damai.

10. Uni Soviet (USSR) (1922-1991)


Jika Anda lahir pada tahun 1990-an, Anda mungkin tidak begitu mengenal Uni Soviet seperti mereka yang lahir pada generasi sebelumnya, kecuali jika Anda sering menonton film.

Uni Republik Sosialis Soviet berdiri dari tahun 1922 hingga 1991, dan keruntuhannya menghasilkan 15 negara baru.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)