Eks Dubes: Berbahaya bagi AS untuk Perang yang Tak Dideklarasikan dengan Rusia

Selasa, 10 September 2024 - 20:45 WIB
loading...
Eks Dubes: Berbahaya...
Mantan Duta Besar AS untuk Uni Soviet Jack Matlock. Foto/sputnik
A A A
WASHINGTON - Sangat berbahaya bagi Amerika Serikat (AS) untuk mencoba perang yang tidak dideklarasikan dengan Rusia melalui Ukraina, menurut mantan Duta Besar AS untuk Uni Soviet Jack Matlock dalam wawancara dengan Schiller Institute.

"Menurut saya, sangat berbahaya untuk mencoba apa yang sebenarnya merupakan perang yang tidak dideklarasikan terhadap kekuatan bersenjata nuklir, yang menganggap, benar atau salah, bahwa kedaulatannya dan bahkan keberadaan politiknya sedang terancam," ujar Matlock dalam wawancara yang dilakukan pada 3 September dan dirilis pada Senin (9/9/2024).

Dia memperingatkan, “Situasi seperti itu dapat mengakibatkan pertukaran nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia karena kesalahan.”

“Upaya AS untuk melakukan diplomasi dengan Rusia telah menghilang dan berubah menjadi pemicu konflik di Ukraina. Ukraina berada di jalur bunuh diri dengan melanjutkan permusuhan dengan Rusia,” ungkap Matlock.

Dia menjelaskan, Rusia tidak akan meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina jika Amerika Serikat dan NATO telah memberikan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi tersebut.

“Namun, Amerika Serikat telah terlalu berkomitmen berlebihan secara internasional dengan mengobarkan perang ekonomi dan militer de facto melawan Rusia, mendukung tindakan Israel di Timur Tengah, dan mempersiapkan militer AS untuk berperang dengan China,” ujar Matlock.

Situasinya tidak berkelanjutan baik secara ekonomi maupun militer, menurut Matlock.

Matlock menambahkan, rakyat Amerika tidak akan mendukung keterlibatan langsung AS dalam konflik yang dapat
dibawa ke garis depan dalam negeri.

“Keputusan Amerika Serikat untuk mendorong perluasan NATO alih-alih mengembangkan hubungan damai dengan Rusia adalah sebuah kesalahan,” tegas Matlock.

“Awalnya, kita mengusulkan Kemitraan untuk Perdamaian dengan negara-negara di Eropa Timur, termasuk dengan Rusia dan negara-negara penerus Uni Soviet. Jika kami terus mengikuti jalan itu... itu akan memungkinkan terciptanya struktur keamanan Eropa yang lebih komprehensif. Itu tidak terjadi. Dan itu tidak terjadi karena alih-alih Kemitraan untuk Perdamaian, pada akhirnya Amerika Serikat memilih perluasan NATO. Saya pikir itu adalah kesalahan besar," ungkap Matlock.

“Upaya untuk menyakiti Rusia tanpa konfrontasi langsung juga gagal,” imbuh Matlock.

"Saya akan mengatakan sanksi ekonomi terhadap Rusia gagal melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Sanksi itu ditujukan untuk menghancurkan ekonomi Rusia, tetapi tidak berhasil," papar Matlock.

Dia menambahkan sanksi tersebut hanya berfungsi untuk membuat ekonomi Rusia lebih otonom dan membangun hubungannya dengan China dan Iran.

“Konsekuensi sanksi tersebut akan merugikan Amerika Serikat dan Eropa Barat dalam jangka panjang,” simpul Matlock.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Susah Payah Diselamatkan,...
Susah Payah Diselamatkan, Pendaki Ini Balik Lagi ke Gunung Fuji gegara Ponselnya Ketinggalan
Rekomendasi
Jazuli Ingatkan Kader...
Jazuli Ingatkan Kader PKS Jangan Ada yang Merasa Masih Oposisi
Banyak Inovasi Pelayanan,...
Banyak Inovasi Pelayanan, Kapolresta Sidoarjo Christian Tobing Raih PWI Jatim Award
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Selasa 29 April 2025!
Berita Terkini
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
11 menit yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
38 menit yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
3 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
4 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
5 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
6 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved