Hakim Meksiko Bebaskan 27 Anggota Kartel Narkoba yang Baru Ditangkap

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 06:44 WIB
Hakim Meksiko Bebaskan...
Hakim Meksiko Bebaskan 27 Anggota Kartel Narkoba yang Baru Ditangkap
A A A
MEXICO CITY - Sebanyak 27 dari 31 tersangka anggota kartel narkoba yang ditangkap pekan ini dalam serangan di Mexico City dibebaskan oleh seorang hakim. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengakui adanya pembebasan yang mengejutkan itu, namun meminta publik tak terburu-buru menyimpulkan.

Tindakan hakim itu menandai kegagalan pemerintah Obrador dalam menjaga tersangka kriminal untuk tetap terkunci.

Para tersangka ditangkap oleh pasukan keamanan di sebuah distrik pusat ibu kota pada hari Selasa setelah pihak berwenang menyita dua laboratorium yang digunakan untuk memproduksi obat-obatan sintetis, 50 kg (110 pon) bahan kimia, lebih dari dua ton ganja dan 20 kg kokain. Selain itu, sejumlah uang, peluncur roket dan granat juga disita.

Presiden Obrador dalam konferensi pers regulernya pada Jumat pagi waktu setempat mengatakan pembebasan tak terduga para tersangka kriminal akan diselidiki. Namun, dia memperingatkan agar tidak terburu-buru menghakimi seseorang.

"Di sini yang penting adalah untuk melihat apa argumen yang digunakan untuk membebaskan orang-orang tersebut," kata pemimpin kubu saya kiri yang mulai menjabat Desember lalu tersebut.

"Jangan terburu-buru. Jika seseorang bertindak tidak semestinya, secara ilegal, jika ada korupsi, kami akan mengutuknya," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/10/2019).

Dengan pembunuhan dalam angka tertinggi sepanjang tahun tahun ini dan setelah penangkapan ceroboh pekan lalu terhadap putra raja Kartel Sinaloa Joaquin "El Chapo" Guzman, pendekatan Obrador untuk keamanan telah berada di bawah sorotan publik.

Pada 17 Oktober lalu, sejumlah pria bersenjata dari Kartel Sinaloa mengepung pasukan keamanan yang telah menahan salah satu putra El Chapo di kota Culiacan. Amuk geng kartel narkoba itu memaksa pembebasan putra El Chapo dan memicu protes publik.

Dalam komentarnya pada hari Jumat, Obrador mengatakan polisi kurang terlatih dan tidak efektif dalam mengumpulkan file kasus, dan mengumpulkan semua bukti yang diperlukan untuk menjaga tersangka kriminal tetap berada di balik jeruji besi.

"File kasus disatukan secara salah dan ini memungkinkan hakim mengatakan 'Ini salah, tidak ada cukup bukti, ada kontradiksi' dan kemudian mereka bebas," katanya.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, dan kondisi seputar pembebasan para tersangka kartel narkoba yang diyakini anggota Kartel Union Tepito belum diketahui.

Reformasi peradilan telah disetujui oleh Kongres pada 2008 dan dilaksanakan pada 2016 di bawah administrasi pendahulu Lopez Obrador. Reformasi itu mengharuskan polisi untuk menyajikan lebih banyak bukti untuk penangkapan para tersangka kartel narkoba.

Reformasi berusaha memodernisasi sistem peradilan dengan mengakhiri persidangan tertutup dan menerapkan proses publik di mana jaksa dan pembela memberikan bukti.

Obrador mengatakan para pejabat keamanan perlu "lebih terlatih" dan para hakim "harus jujur, tidak cacat".
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)