Sambangi Timor Leste, Paus Fransikus Singgung Kasus Kekerasan Seks Anak oleh Pastor

Selasa, 10 September 2024 - 10:52 WIB
loading...
A A A
Dalam kasus lain di negara bekas provinsi Indonesia tersebut, pastor Amerika yang dicopot dari jabatannya Richard Daschbach dinyatakan bersalah pada tahun 2021 karena melecehkan anak perempuan yatim piatu dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Sebelum pidatonya kemarin, Paus Fransiskus disambut oleh bintang rock di Dili, di mana puluhan ribu umat Katolik berbaris di jalan, berteriak dan melambaikan bendera saat dia melaju dengan mobil terbuka yang diapit oleh petugas keamanan.

Umat Katolik yang jumlahnya sekitar 98 persen dari 1,3 juta penduduk negara itu telah berteriak untuk melihat Paus Fransiskus—melakukan ziarah dari kota-kota yang jauh, melintasi perbatasannya dengan Indonesia dan dari tempat yang lebih jauh.

“Ketika saya melihat wajahnya, saya merinding. Saya sangat yakin bahwa kehadirannya membawa kedamaian dan harapan,” kata Magdalena Tagnipis, seorang warga Filipina berusia 49 tahun yang melakukan perjalanan dari Australia, kepada AFP.

Perdamaian dan Kebebasan


Timor Leste memiliki sejarah yang rumit yang ditandai oleh pemerintahan Portugal selama berabad-abad, menjadi bagian Indonesia selama puluhan tahun, dan referendum yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memungkinkannya untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Komentar Paus Fransiskus tentang pelecehan seksual tersebut muncul setelah dia disambut saat kedatangannya oleh orang yang berbagi Nobel dengan Belo, Presiden Jose Ramos-Horta, seorang ikon pembebasan atas usahanya untuk mencapai kemerdekaan Timor Leste.

Pemimpin dari 1,3 miliar umat Katolik di dunia itu juga memuji era baru “perdamaian dan kebebasan” di negara itu dalam pidato malamnya, dua dekade setelah memperoleh kemerdekaan dari Indonesia.

Pasus Fransiskus adalah paus pertama yang mengunjungi negara itu.

Penduduk setempat mengatakan mereka ingin Paus Fransiskus menyampaikan pesan harmoni—seperti yang dilakukannya di Indonesia minggu lalu.

“Saya berharap melalui kunjungan ini, Paus Fransiskus akan menyampaikan pesan perdamaian,” kata Francisco Amaral da Silva, seorang dosen berusia 58 tahun.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)