5 Fakta Aktivis AS Dihabisi Israel, Ditembak Sniper saat Demo Bela Palestina
loading...
A
A
A
Kepala Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, menyebut Eygi sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan cedera kepala serius. Sempat dilakukan operasi, namun nyawanya tidak tertolong.
Sejumlah sumber lokal juga menyebutkan Eygi terbunuh ketika pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah demonstran.
Hasil autopsi mengonfirmasi bahwa Eygi meninggal karena luka tembakdi bagian kepala oleh sniper militer Zionis.
Menanggapi pembunuhan Eygi, rezim Zionis berkilah dengan dalih pasukannya hanya menembak ke arah provokator.
Militer Israel mengeklaim masih menyelidiki laporan yang menyebutkan seorang warga negara asing terbunuh dalam tembakan pasukannya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden sangat terganggu oleh kematian tragis Eygi di Tepi Barat. Pihaknya juga telah meminta Israel untuk menyelidikinya.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tindakan tentara Israel di Tepi Barat. Berbicara dalam sebuah acara di Istanbul, dia mengatakan bahwa Israel bermaksud melakukan genosida di Tepi Barat dan Gaza tanpa mempedulikan warga sipil.
“Kemarin, mereka (Israel) dengan kejam membunuh anak kecil kami, Aysenur Ezgi Eygi. Hingga saat ini, mereka sudah membunuh lebih dari 40.000 warga sipil tak berdosa, termasuk 17.000 anak-anak,” kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu.
Eygi bukanlah warga negara AS pertama yang dibunuh oleh tentara atau pun pemukim Israel di Tepi Barat. Awal tahun ini, seorang polisi Israel dan pemukim melepaskan tembakan yang menewaskan warga negara AS berusia 17 tahun, Tawfiq Ajaq.
Pada 2022, seorang sniper militer Israel juga menembak warga negara AS-Palestina yang juga jurnalis Al Jazeera; Shireen Abu Akleh.
Sejumlah sumber lokal juga menyebutkan Eygi terbunuh ketika pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata ke arah demonstran.
Hasil autopsi mengonfirmasi bahwa Eygi meninggal karena luka tembakdi bagian kepala oleh sniper militer Zionis.
3. Israel Berkilah Tembak Provokator
Menanggapi pembunuhan Eygi, rezim Zionis berkilah dengan dalih pasukannya hanya menembak ke arah provokator.
Militer Israel mengeklaim masih menyelidiki laporan yang menyebutkan seorang warga negara asing terbunuh dalam tembakan pasukannya.
4. Respons AS dan Turki
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Sean Savett mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden sangat terganggu oleh kematian tragis Eygi di Tepi Barat. Pihaknya juga telah meminta Israel untuk menyelidikinya.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras tindakan tentara Israel di Tepi Barat. Berbicara dalam sebuah acara di Istanbul, dia mengatakan bahwa Israel bermaksud melakukan genosida di Tepi Barat dan Gaza tanpa mempedulikan warga sipil.
“Kemarin, mereka (Israel) dengan kejam membunuh anak kecil kami, Aysenur Ezgi Eygi. Hingga saat ini, mereka sudah membunuh lebih dari 40.000 warga sipil tak berdosa, termasuk 17.000 anak-anak,” kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu.
5. Bukan Insiden Penembakan Pertama
Eygi bukanlah warga negara AS pertama yang dibunuh oleh tentara atau pun pemukim Israel di Tepi Barat. Awal tahun ini, seorang polisi Israel dan pemukim melepaskan tembakan yang menewaskan warga negara AS berusia 17 tahun, Tawfiq Ajaq.
Pada 2022, seorang sniper militer Israel juga menembak warga negara AS-Palestina yang juga jurnalis Al Jazeera; Shireen Abu Akleh.