Kalah di Berbagai Front, Presiden Ukraina Ingin Perang dengan Rusia Segera Berakhir

Sabtu, 07 September 2024 - 14:25 WIB
loading...
Kalah di Berbagai Front,...
Presiden Ukraina mengingin perdamaian dengan Rusia karena kalah perang. Foto/AP
A A A
MOSKOW - Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky telah mendesak negara-negara NATO untuk menekan Rusia agar menyetujui persyaratan perdamaian Kiev musim gugur ini yang berlangsung sekitar September hingga November 2024.

Ia menyampaikan pernyataannya tersebut selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Pertemuan rutin di Ramstein dirancang untuk mengoordinasikan bantuan militer ke Kiev.

Zelensky mendesak negara-negara Barat untuk membantu mengatur produksi senjata bersama di tanah Ukraina, termasuk pesawat nirawak dan rudal.

“Untuk mencapai hal ini, kami membutuhkan pendanaan – kami siap untuk segera memproduksi segala sesuatu yang akan membantu kami mengakhiri perang ini, yaitu dengan memberikan tekanan yang menentukan kepada Rusia untuk perdamaian sejati,” kata Zelensky, menurut situs webnya, dilansir RT. “Mari kita jadikan musim gugur ini sebagai waktu untuk mengakhiri agresi Rusia – dengan cara yang akan mengakhiri perang dan memulihkan tatanan keamanan internasional yang andal.”



Austin menekankan pentingnya pembuatan senjata, dengan mengatakan bahwa AS “bekerja sama dengan Ukraina untuk merancang dan membangun pengganti sistem rudal permukaan-ke-udara S-300 dan rudal udara-ke-udara R-27.” Washington telah menyisihkan lebih dari USD200 juta untuk membeli “komponen penting” agar Ukraina dapat membuat pesawat nirawak dan sistem peperangan elektronik, katanya.

Kiev telah mengalami beberapa kemunduran di medan perang dalam beberapa bulan terakhir, dengan pasukan Rusia terus memperoleh kemajuan di Donbass dan maju menuju kota Pokrovsk.

Dengan harapan memaksa Moskow untuk menarik sebagian besar tentaranya dari Donbass, Ukraina melancarkan serangan ke Wilayah Kursk Rusia pada 6 Agustus, merebut beberapa desa dan kota perbatasan Sudzha. Namun, kemajuan Rusia belum berhenti.

Dengan mengirim unit-unitnya yang paling lengkap dan berpengalaman ke Kursk, tentara Ukraina telah "melemahkan" posisinya di garis depan lainnya, kata Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini. Ia menambahkan bahwa pasukan Rusia hanya meningkatkan tekanan mereka di Donbass.

Negosiasi perdamaian antara Moskow dan Kiev gagal pada musim semi tahun 2022. Sejak itu Moskow menyatakan bahwa tuntutan Zelensky untuk mengembalikan Ukraina ke perbatasannya tahun 1991 sama sekali tidak dapat diterima.

Berbicara pada hari Senin, Putin mengatakan bahwa Rusia siap untuk membuka kembali negosiasi perdamaian, tetapi hanya dengan ketentuannya sendiri. Moskow perlu menetralisir upaya Ukraina untuk “mendestabilisasi situasi” di Kursk dan wilayah perbatasan lainnya terlebih dahulu, tegasnya.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)