Penghapusan Peta Tepi Barat oleh Netanyahu Picu Kecaman Dunia

Rabu, 04 September 2024 - 07:39 WIB
loading...
Penghapusan Peta Tepi...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri di depan peta Jalur Gaza, tanpa peta Tepi Barat selama konferensi pers di Yerusalem, Senin, 2 September 2024. Foto/AP/Ohad Zwigenberg
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kecaman luas setelah menunjukkan peta yang menghapus Tepi Barat yang diduduki dalam jumpa pers pada Senin (2/9/2024).

Perdana Menteri Israel itu tampak berdiri di depan peta digital seukuran dinding yang memperlihatkan Tepi Barat yang diduduki telah dihapus.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, “Penggunaan peta tersebut merupakan pengakuan terang-terangan atas agenda kolonial dan rasis Israel. Kementerian memandang hal ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional, terutama karena Israel terus melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina yang bertujuan menyangkal keberadaan mereka dan hak-hak nasional mereka yang sah."

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan pendapat penasihat yang mengatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas wilayah Palestina adalah "melanggar hukum" dan "pemisahan hampir menyeluruh" terhadap orang-orang di Tepi Barat yang diduduki melanggar hukum internasional tentang "segregasi rasial" dan "apartheid".

Menurut hukum internasional, mengambil atau membangun permukiman di wilayah yang diduduki adalah ilegal.

Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot mengatakan penghapusan Tepi Barat yang diduduki oleh Benjamin Netanyahu dari peta bertujuan menghapus orang-orang Palestina dan mengambil sisa tanah mereka.

Dia menunjukkan ironi situasi tersebut, dengan menanyakan apa yang akan terjadi jika seorang politikus Palestina melakukan hal ini.

“Penghapusan Tepi Barat adalah bagian dari kampanye genosida yang sama seperti di Gaza, serangan total terhadap keberadaan Palestina yang dimungkinkan dengan dukungan AS,” tegas Assal Rad, sejarawan Timur Tengah, memposting di platform media sosial X.

Organisasi akar rumput feminis Code Pink juga menanggapi di X, dengan mengatakan, “Israel berencana untuk menghancurkan seluruh Palestina dan memaksa orang-orang Palestina masuk ke Gaza, kamp konsentrasi yang semakin mengecil. Ini adalah hasutan untuk melakukan genosida. Di mana alarm internasional?”

Mairav Zonszein, analis senior Israel di International Crisis Group, mengatakan, “Pidato ini akan tercatat dalam sejarah sebagai pengakuan terbuka Netanyahu kepada dunia bahwa Israel akan tetap berada di antara sungai dan laut tanpa batas waktu, selama ia berkuasa.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Pemukim Israel Curi...
Pemukim Israel Curi Ratusan Domba Warga Badui Palestina di Tepi Barat
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Umat...
5 Negara dengan Umat Islam Terbanyak di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved