Putin Mengaku Sangat Bersahabat dengan Putra Mahkota Arab Saudi
A
A
A
RIYADH - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku sangat bersahabat dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Pemimpin Kremlin itu mengutuk serangan pesawat nirawak bersenjata dan rudal jelajah terhadap fasilitas minyak Aramco 14 September lalu.
Putin mengungkapkan kedekatannya dengan Pangeran MBS dalam sebuah wawancara dengan para penyiar Arab, termasuk dari stasiun televisi Al Arabiya, menjelang kunjungan pertamanya ke Arab Saudi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Menurutnya, Rusia sedang mempelajari investasi baru di Arab Saudi. Perusahaan Rusia, Sibur Holding, sedang membangun kompleks petrokimia di Saudi dengan investasi bernilai lebih dari USD 1 miliar.
Kremlin menyatakan, Putin akan mengadakan pembicaraan tentang masalah energi dan ketegangan di Timur Tengah yang diperburuk oleh serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur minyak Aramco. Iran telah disalahkan dalam serangan itu, meski Teheran telah berkali-kali membantah.
“Kami mengutuk tindakan semacam itu. Ini adalah posisi resmi (Rusia)...terlepas dari siapa yang berdiri di belakang insiden itu," kata Putin.
Namun, ia menegaskan kembali bahwa Rusia tidak akan menuding negara mana pun, meskipun komunitas internasional secara luas menyalahkan Iran atas serangan itu.
Selain lawatan ke Saudi, Putin juga akan menyambangi Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Selasa untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dan pengusaha Emirat.
"Kami menganggap Arab Saudi sebagai negara yang bersahabat. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja dan Putra Mahkota," kata Putin kepada Al Arabiya, yang dilansir Senin (14/10/2019).
"Kami telah membuat kemajuan yang baik secara praktis di semua bidang," ujarnya, merujuk pada kemajuan dalam hubungan Saudi-Rusia dan proyek-proyek ekonomi bersama.
Menurut Putin, serangan terhadap fasilitas minyak Aramco tidak akan merusak hubungan positif Saudi-Rusia.
"Jika ada yang berpikir bahwa merebut (kapal) tanker dan menyerang infrastruktur minyak dapat memengaruhi kerja sama antara Rusia dan teman-teman Arab kami, Arab Saudi dan UEA, bahwa itu dapat merusak atau menghancurkan kerja sama kami dengan OPEC+, maka mereka sangat salah," kata Putin, menjawab pertanyaan tentang keamanan regional.
"Sebaliknya, kami akan menjalin hubungan yang lebih dekat karena tujuan utama kami adalah menstabilkan pasar energi global," katanya. Dia menegaskan bahwa Rusia tetap berkomitmen pada inisiatif kelompok produsen minyak OPEC+ yang dikendalikan oleh Putra Mahkota Saudi.
Putin menggambarkan kunjungannya ke Kerajaan Arab Saudi sebagai lawatan balasan atas kunjungan bersejarah Raja Salman ke Moskow pada tahun 2017.
Dia memuji hubungan kedua Rusia dengan membanggakan sejumlah proyek ekonomi bersama yang sedang dikembangkan.
“Dana Investasi Langsung kami dan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah bersama-sama membangun platform (senilai ) USD10 miliar. Sekitar USD2 miliar telah diinvestasikan. Pekerjaan sedang berlangsung pada proyek-proyek lain, dan beberapa proyek yang menjanjikan dan menarik telah dilaksanakan," papar Putin.
Putin juga mengatakan bahwa Sibur Holding, perusahaan petrokimia terbesar di Rusia, sedang menjajaki kemungkinan membangun fasilitas petrokimia di Arab Saudi dengan investasi lebih dari USD1 miliar.
Putin mengungkapkan kedekatannya dengan Pangeran MBS dalam sebuah wawancara dengan para penyiar Arab, termasuk dari stasiun televisi Al Arabiya, menjelang kunjungan pertamanya ke Arab Saudi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Menurutnya, Rusia sedang mempelajari investasi baru di Arab Saudi. Perusahaan Rusia, Sibur Holding, sedang membangun kompleks petrokimia di Saudi dengan investasi bernilai lebih dari USD 1 miliar.
Kremlin menyatakan, Putin akan mengadakan pembicaraan tentang masalah energi dan ketegangan di Timur Tengah yang diperburuk oleh serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur minyak Aramco. Iran telah disalahkan dalam serangan itu, meski Teheran telah berkali-kali membantah.
“Kami mengutuk tindakan semacam itu. Ini adalah posisi resmi (Rusia)...terlepas dari siapa yang berdiri di belakang insiden itu," kata Putin.
Namun, ia menegaskan kembali bahwa Rusia tidak akan menuding negara mana pun, meskipun komunitas internasional secara luas menyalahkan Iran atas serangan itu.
Selain lawatan ke Saudi, Putin juga akan menyambangi Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Selasa untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dan pengusaha Emirat.
"Kami menganggap Arab Saudi sebagai negara yang bersahabat. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja dan Putra Mahkota," kata Putin kepada Al Arabiya, yang dilansir Senin (14/10/2019).
"Kami telah membuat kemajuan yang baik secara praktis di semua bidang," ujarnya, merujuk pada kemajuan dalam hubungan Saudi-Rusia dan proyek-proyek ekonomi bersama.
Menurut Putin, serangan terhadap fasilitas minyak Aramco tidak akan merusak hubungan positif Saudi-Rusia.
"Jika ada yang berpikir bahwa merebut (kapal) tanker dan menyerang infrastruktur minyak dapat memengaruhi kerja sama antara Rusia dan teman-teman Arab kami, Arab Saudi dan UEA, bahwa itu dapat merusak atau menghancurkan kerja sama kami dengan OPEC+, maka mereka sangat salah," kata Putin, menjawab pertanyaan tentang keamanan regional.
"Sebaliknya, kami akan menjalin hubungan yang lebih dekat karena tujuan utama kami adalah menstabilkan pasar energi global," katanya. Dia menegaskan bahwa Rusia tetap berkomitmen pada inisiatif kelompok produsen minyak OPEC+ yang dikendalikan oleh Putra Mahkota Saudi.
Putin menggambarkan kunjungannya ke Kerajaan Arab Saudi sebagai lawatan balasan atas kunjungan bersejarah Raja Salman ke Moskow pada tahun 2017.
Dia memuji hubungan kedua Rusia dengan membanggakan sejumlah proyek ekonomi bersama yang sedang dikembangkan.
“Dana Investasi Langsung kami dan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah bersama-sama membangun platform (senilai ) USD10 miliar. Sekitar USD2 miliar telah diinvestasikan. Pekerjaan sedang berlangsung pada proyek-proyek lain, dan beberapa proyek yang menjanjikan dan menarik telah dilaksanakan," papar Putin.
Putin juga mengatakan bahwa Sibur Holding, perusahaan petrokimia terbesar di Rusia, sedang menjajaki kemungkinan membangun fasilitas petrokimia di Arab Saudi dengan investasi lebih dari USD1 miliar.
(mas)