Polandia Merasa Berkewajiban Tembak Jatuh Rudal Rusia, Langsung Ditegur NATO

Selasa, 03 September 2024 - 08:04 WIB
loading...
Polandia Merasa Berkewajiban...
Polandia merasa berkewajiban untuk menembak jatuh rudal Rusia di atas wilayah Ukraina. NATO langsung menegur anggotanya tersebut karena bisa memicu eskalasi berbahaya. Foto/AP Photo/Andrii Marienko
A A A
WARSAWA - Polandia, salah satu anggota NATO, merasa berkewajiban untuk menembak jatuh rudal Rusia di atas wilayah Ukraina sebelum memasuki wilayah udaranya.

NATO pun bergegas melontarkan teguran untuk anggotanya tersebut karena bisa memicu eskalasi berbahaya.

Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski, dalam wawancara dengan Financial Times, mengatakan negaranya dan negara-negara lain yang berbatasan dengan Ukraina memiliki kewajiban untuk mencegat rudal Rusia sebelum memasuki wilayah udara mereka.

Melindungi wilayah udara nasional, katanya, adalah yang terpenting meskipun ada tentangan dari NATO.



"Keanggotaan di NATO tidak mengalahkan tanggung jawab masing-masing negara untuk melindungi wilayah udaranya sendiri—itu adalah tugas konstitusional kami sendiri," katanya.

Sikorski melanjutkan dengan mengatakan bahwa itu akan menjadi pembelaan diri yang sah karena begitu rudal Moskow melintasi wilayah udara nasional Polandia, risiko serpihan yang melukai seseorang cukup besar.

Namun, NATO menegur Warsawa untuk tidak ingin terlibat langsung dalam konflik dengan Moskow.

"NATO bukan pihak dalam konflik tersebut dan tidak akan menjadi pihak di dalamnya," kata seorang juru bicara blok tersebut kepada kantor berita Spanyol; Europa Press, seraya menambahkan bahwa tanggung jawab NATO adalah untuk "mencegah eskalasi".

Ukraina telah berulang kali meminta pendukung Baratnya untuk menembak jatuh rudal dan pesawat nirawak Rusia di wilayah udaranya, karena kemampuan pertahanan udara Kyiv telah menurun.

Juru bicara NATO tersebut mengatakan meskipun setiap anggota aliansi memiliki hak untuk melindungi wilayah udara mereka sendiri, mereka harus berkonsultasi secara dekat dengan negara lain jika hal itu dapat memengaruhi NATO secara keseluruhan.

Warsawa dan Kyiv telah menandatangani pakta pertahanan pada bulan Juli yang menyediakan diskusi yang bertujuan untuk memeriksa dasar pemikiran dan kelayakan kemungkinan pencegatan rudal dan pesawat nirawak Rusia, tetapi Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz telah menegaskan bahwa hal ini tidak akan dilakukan tanpa persetujuan NATO.

Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana mengatakan kepada Financial Times bahwa blok tersebut menghormati hak kedaulatan setiap anggota untuk mewujudkan keamanan nasional.

"Tetapi mereka selalu berkonsultasi sebelum melakukan sesuatu yang dapat berdampak pada kami semua," katanya, yang dilansir Selasa (3/9/2024).

Polandia, imbuh dia, selalu "sempurna" dalam hal konsultasi semacam itu.

"NATO harus melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu Ukraina dan melakukan apa pun yang kami bisa untuk menghindari eskalasi," papar Geoana.

Minggu lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov membahas rencana untuk "perisai pertahanan udara" dengan pejabat NATO di Brussels, menurut laporan Europa Press.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
NATO Dituduh Akan Luncurkan...
NATO Dituduh Akan Luncurkan Perang Dunia III Melawan Rusia dari Rumania
AS Baru Saja Kalah Perang...
AS Baru Saja Kalah Perang dengan Rusia, Berikut 3 Alasannya
Dari 30 Negara, Hanya...
Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Hasil UFC 314: Paddy...
Hasil UFC 314: Paddy Pimblett Jadikan Michael Chandler Korban Ke-6 di Octagon dengan Kemenangan TKO
Standarisasi atau Standardisasi,...
Standarisasi atau Standardisasi, Mana Penulisan Kata yang Benar?
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
Berita Terkini
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
19 menit yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
28 menit yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
56 menit yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
2 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
3 jam yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
3 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved