Topan Hagibis Mendekat, Langit Jepang Tiba-tiba Berwarna Ungu

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 15:42 WIB
Topan Hagibis Mendekat, Langit Jepang Tiba-tiba Berwarna Ungu
Topan Hagibis Mendekat, Langit Jepang Tiba-tiba Berwarna Ungu
A A A
TOKYO - Langit di wilayah Jepang tiba-tiba berubah warna menjadi ungu pada Sabtu (12/10/2019) ketika Topan Hagibis yang mematikan mendekati negara tersebut. Topan itu diprediksi menghantam kawasan pantai Pasifik Jepang, termasuk Greater Tokyo Area, pada Sabtu malam.

Perubahan warna langit telah menyebabkan ketakutan publik. Sejumlah foto yang bagikan penduduk setempat di media sosial menunjukkan kondisi langit gelap dengan warna ungu dan merah muda.

Otoritas Tokyo mengumumkan status siaga tertinggi di 7 prefektur karena hujan lebat akan turun. Otoritas juga memerintahkan lebih dari 50.000 orang untuk mengungsi. Pemerintah Jepang juga mendesak 4,2 juta penduduk lainnya mencari perlindungan.

Topan Hagibis diperkirakan akan membawa embusan angin hingga 140 mph (225 km/jam).

Topan Hagibis juga menyebabkan pembatalan Formula One Grand Prix dan pertandingan grup Piala Dunia Rugby.

Perusahaan-perusahaan Jepang telah membatalkan 1.929 penerbangan internasional dan domestik menjelang kedatangan topan dahsyat Hagibis. Menurut laporan NHK, Japan Airlines Corporation (JAL), All Nippon Airways (ANA) dan Peach Aviation telah membatalkan 262 penerbangan internasional.

Sementara itu, 13 maskapai penerbangan, termasuk JAL dan ANA, telah membatalkan 1.667 penerbangan domestik. (Baca: Topan Hagibis Mendekat, Jepang Batalkan 1.929 Penerbangan )

Ahli meteorologi setempat telah membandingkan Topan Hagibis dengan Topan Ida yang terkenal kuat. Sekadar diketahui, Topan Ida pernah menewaskan 1.269 orang dan menghancurkan Jepang pada tahun 1958.

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyerukan otoritas terkait pemerintah untuk memastikan keamanan bagi penduduk menjelang kedatangan Topan Hagibis.

"Sangat perlu untuk menyebarkan informasi terbaru dan jelas; mengambil langkah-langkah pencegahan bersama dengan pemerintah daerah; membuat segala sesuatu mungkin untuk memastikan keselamatan dan ketenangan publik," kata Abe, seperti dikutip NHK.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4094 seconds (0.1#10.140)