Muncul Video WNI Bekerja di Kapal China Mengaku Disiksa dan Tidak Digaji
loading...

Muncul sebuah video di media sosial, yang memperlihatkan tiga orang pria yang mengaku bekerja di kapal China, yang mendapatkan perlakukan kasar dan juga tidak digaji. Foto/Tangkap Layar
A
A
A
JAKARTA - Kasus anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China , yang mengalami perbuatan tidak menyenangkan kembali muncul. Kali ini, muncul sebuah video di media sosial, yang memperlihatkan tiga orang pria yang mengaku bekerja di kapal China , yang mendapatkan perlakukan kasar dan juga tidak digaji.
Dalam video yang diunggah oleh akun Indonesia.militer itu, salah satu pria meminta untuk segera dipulangkan dari kapal tersebut karena terus menerus mengalami kekerasan. ( Baca juga: Lagi Akur, AS-China Kembali Komitmen Jalankan Kesepakatan Dagang Fase 1 )
"Segera kami dipulangkan dari kapal ini, kami disiksa, kami dipukul, ditendang, bahkan mau ditusuk," kata salah seorang pria yang berdiri di tengah, seperti dikutip Sindonews pada Rabu (26/8/2020).
Sementara itu, pria lainnya yang berdiri di kiri, mengatakan dada mereka mereka dipukul, perut mereka ditendang. "Jam kerjanya, tidur hanya empat, lima jam. Jam kerja 20 jam lebih, kurang tidur, makan tidak tenang," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa jika mereka tidak bekerja, mereka tidak akan diberi makan. Pria lainnya mengatakan bahwa mereka sudah 10 bulan bekerja di kapal tersebut, tapi kapal tersebut belum pernah sekalipun bersandar. ( Baca juga: Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Teluk Semaka, 23 ABK Selamat )
Akun Indonesia.militer, dalam keterangan videonya mengatakan bahwa para ABK tersebut bekerja di kapal Liao Yuan Yu 103 dan agennya adalah PT. RCA (Raja Crew Atlantik).
Indonesi.militer dalam keteranganya mengatakan total ada empat ABK yang bekerja di kapal tersebut, yakni S asal Tegal, IP asal Cianjur, PAN asal Medan dan GG asal Tasik Malaya.
Dalam video yang diunggah oleh akun Indonesia.militer itu, salah satu pria meminta untuk segera dipulangkan dari kapal tersebut karena terus menerus mengalami kekerasan. ( Baca juga: Lagi Akur, AS-China Kembali Komitmen Jalankan Kesepakatan Dagang Fase 1 )
"Segera kami dipulangkan dari kapal ini, kami disiksa, kami dipukul, ditendang, bahkan mau ditusuk," kata salah seorang pria yang berdiri di tengah, seperti dikutip Sindonews pada Rabu (26/8/2020).
Sementara itu, pria lainnya yang berdiri di kiri, mengatakan dada mereka mereka dipukul, perut mereka ditendang. "Jam kerjanya, tidur hanya empat, lima jam. Jam kerja 20 jam lebih, kurang tidur, makan tidak tenang," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa jika mereka tidak bekerja, mereka tidak akan diberi makan. Pria lainnya mengatakan bahwa mereka sudah 10 bulan bekerja di kapal tersebut, tapi kapal tersebut belum pernah sekalipun bersandar. ( Baca juga: Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Teluk Semaka, 23 ABK Selamat )
Akun Indonesia.militer, dalam keterangan videonya mengatakan bahwa para ABK tersebut bekerja di kapal Liao Yuan Yu 103 dan agennya adalah PT. RCA (Raja Crew Atlantik).
Indonesi.militer dalam keteranganya mengatakan total ada empat ABK yang bekerja di kapal tersebut, yakni S asal Tegal, IP asal Cianjur, PAN asal Medan dan GG asal Tasik Malaya.
(esn)
Lihat Juga :