Donald Trump Sebut Ukraina Invasi Balik Rusia Picu Perang Dunia III, Ini Respons Kremlin

Kamis, 29 Agustus 2024 - 07:13 WIB
loading...
Donald Trump Sebut Ukraina...
Capres Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan aksi Ukraina menginvasi balik wilayah Rusia akan memicu Perang Dunia III. Foto/Russian Defense Ministry Press Service via AP
A A A
MOSKOW - Donald John Trump, mantan presiden yang juga calon presiden Amerika Serikat (AS), memperingatkan bahwa aksi Ukraina menginvasi balik Rusia dengan menyerang Kursk dapat memicu Perang Dunia III.

Dalam pidatonya di konferensi tahunan National Guard Association di Detroit awal pekan ini, Trump mengeklaim bahwa AS tidak pernah lebih dekat dengan Perang Dunia III daripada sekarang.

"Lihat apa yang terjadi sekarang dengan Ukraina," katanya.

"Mereka menyerbu Rusia, oke? Anda akan berakhir dalam Perang Dunia III, dan itu akan menjadi perang yang buruk," katanya lagi.



Berbicara kepada wartawan pada Rabu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa serangan seperti di wilayah Kursk, tentu saja, merupakan tindakan yang meningkatkan ketegangan hingga batas maksimal.

"Oleh karena itu, ada alasan untuk khawatir, dan dalam kasus ini, pernyataan yang mengkhawatirkan seperti itu, mungkin dapat disikapi dengan pengertian," kata Peskov, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (29/8/2024).

Pasukan Ukraina menginvasi balik wilayah Kursk, Rusia, sejak 6 Agustus. Itu menjadi serangan terbesar di wilayah Rusia yang diakui secara internasional sejak dimulainya permusuhan Moskow-Kyiv pada Februari 2022.

Militer Rusia mengeklaim telah menghentikan kemajuan pasukan Rusia di Kursk, tetapi pertempuran di wilayah tersebut terus berlanjut, dan pasukan Kyiv masih menguasai sejumlah pemukiman di daerah perbatasan.

Militer Ukraina telah banyak menggunakan senjata Barat selama invasi balik tersebut, dan Moskow menuduh AS, Inggris, dan Polandia melatih beberapa unit yang ambil bagian dalam operasi itu.

Washington membantah mengetahui operasi Ukraina di Kursk, dan pejabat Amerika mengatakan mereka masih belum yakin apa tujuan Kyiv.

Trump bersikeras sejak tahun lalu bahwa kebijakan Presiden Joe Biden terkait Ukraina menyeret AS ke dalam Perang Dunia III, dan bahwa dia akan menyelesaikan konflik tersebut dalam 24 jam jika dia terpilih sebagai presiden November mendatang.

Dalam wawancara dengan miliarder teknologi Elon Musk awal bulan ini, dia berpendapat bahwa Biden dapat dengan mudah mencapai kesepakatan dengan Rusia sebelum konflik dimulai pada tahun 2022, tetapi memilih untuk tidak melakukannya.

Trump memberi tahu Musk bahwa menurutnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina untuk bernegosiasi. "Tetapi kemudian Biden mulai mengatakan hal-hal bodoh seperti itu. Misalnya, dia mengatakan bahwa '[Ukraina] dapat menjadi negara NATO'," kata Trump menirukan ucapan Biden.

"Saya bisa menghentikannya, dan presiden yang cerdas bisa menghentikannya. Itu sangat buruk, kata-kata yang [Biden] gunakan, ancaman bodoh yang keluar dari wajahnya yang bodoh...itu dapat menyebabkan Perang Dunia III," katanya.

Trump mengeklaim bahwa Wakil Presiden Kamala Harris, yang mengambil alih peran kandidat dari Partai Demokrat saat Biden memilih mengundurkan diri dari pemilihan presiden bulan lalu, akan melanjutkan "perang tanpa akhir" yang dimulai oleh bosnya.

Namun, Trump tidak melobi sekutu Kongres-nya untuk memblokir paket bantuan senilai USD61 miliar untuk Kyiv pada bulan April, dan mengatakan pada saat itu bahwa dia akan mendukung pinjaman, daripada memberikan, uang kepada Ukraina di masa mendatang.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1783 seconds (0.1#10.140)