Pertahankan Lockdown, Gubernur New York Ogah Patuhi Trump
loading...
A
A
A
NEW YORK - Gubernur New York, Andrew Cuomo, menegaskan ia akan mempertahankan penutupan wilayah (lockdown) negara bagiannya meski ia harus membangkang terhadap perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. New York memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus Corona baru, COVID-19.
Cuomo mengatakan ia tidak akan mematuhi perintah apa pun dari Presiden Trump untuk membuka wilayahnya dengan cara yang tidak aman selama wabah virus Corona.
"Jika dia memerintahkan saya untuk membuka kembali dengan cara yang akan membahayakan kesehatan masyarakat negara saya, saya tidak akan melakukannya," tegas Cuomo dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dinukil Reuters, Selasa (14/4/2020).
Trump pada hari Senin mengatakan bahwa ia memiliki otoritas total atas negara-negara bagian dalam menanggapi wabah virus Corona, sikap yang tidak didukung oleh Konstitusi dan segera ditolak oleh para pakar hukum dan beberapa gubernur.
Cuomo mengatakan perintah semacam itu akan membuat tantangan konstitusional antara negara bagian dan pemerintah federal yang akan diajukan ke pengadilan.
"Dan hal terburuk yang bisa dia lakukan saat ini - untuk bertindak sebagai diktator dan bertindak secara partisan, memecah belah," katanya, merujuk pada tawaran presiden.
"Jauhkan politik dari situ," cetusnya.
Cuomo mengatakan para pendiri negara sudah menyelesaikan masalah ini.
“Kami punya argumen ini. Itu sudah lama dilakukan. Orang-orang dengan nama Hamilton, Jefferson, Madison, dan Washington. Dan mereka menyimpulkan ini. Mereka menulis dokumen yang disebut Konstitusi Amerika Serikat," tuturnya.
"Dikatakan pemerintah federal tidak memiliki kekuasaan absolut," kata Cuomo. “Itu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan presiden. Dikatakan bahwa itu akan menjadi raja,” tukasnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Cuomo mengatakan ia tidak akan mematuhi perintah apa pun dari Presiden Trump untuk membuka wilayahnya dengan cara yang tidak aman selama wabah virus Corona.
"Jika dia memerintahkan saya untuk membuka kembali dengan cara yang akan membahayakan kesehatan masyarakat negara saya, saya tidak akan melakukannya," tegas Cuomo dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dinukil Reuters, Selasa (14/4/2020).
Trump pada hari Senin mengatakan bahwa ia memiliki otoritas total atas negara-negara bagian dalam menanggapi wabah virus Corona, sikap yang tidak didukung oleh Konstitusi dan segera ditolak oleh para pakar hukum dan beberapa gubernur.
Cuomo mengatakan perintah semacam itu akan membuat tantangan konstitusional antara negara bagian dan pemerintah federal yang akan diajukan ke pengadilan.
"Dan hal terburuk yang bisa dia lakukan saat ini - untuk bertindak sebagai diktator dan bertindak secara partisan, memecah belah," katanya, merujuk pada tawaran presiden.
"Jauhkan politik dari situ," cetusnya.
Cuomo mengatakan para pendiri negara sudah menyelesaikan masalah ini.
“Kami punya argumen ini. Itu sudah lama dilakukan. Orang-orang dengan nama Hamilton, Jefferson, Madison, dan Washington. Dan mereka menyimpulkan ini. Mereka menulis dokumen yang disebut Konstitusi Amerika Serikat," tuturnya.
"Dikatakan pemerintah federal tidak memiliki kekuasaan absolut," kata Cuomo. “Itu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan presiden. Dikatakan bahwa itu akan menjadi raja,” tukasnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)