Rusia Hancurkan Hanggar yang Dijadikan Gudang Senjata Buatan AS

Rabu, 28 Agustus 2024 - 20:55 WIB
loading...
Rusia Hancurkan Hanggar...
Rusia menghancurkan hanggar yang dijadikan gudang senjata buatan AS. Foto/RT
A A A
MOSKOW - Sebuah pesawat tempur Rusia mengebom sebuah lokasi di Wilayah Sumy Ukraina, yang digunakan untuk menyembunyikan sistem roket HIMARS dan amunisi sumbangan Barat. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim hal itu pada Rabu (28/8/2024) dengan membagikan rekaman serangan tersebut.

Permukiman tempat insiden itu terjadi diidentifikasi oleh militer Rusia sebagai Kondratovka, sebuah desa sekitar 3 km dari Wilayah Kursk Rusia. Pasukan Ukraina menyerbu perbatasan awal bulan ini dalam apa yang sekarang diklaim Kiev sebagai operasi untuk membangun "zona penyangga" di wilayah Rusia.

Serangan itu tampaknya dilakukan pada malam hari di sekelompok bangunan tipe hanggar yang terletak di bagian barat Kondratovka. Difilmkan dari udara, rekaman itu menunjukkan apa yang tampak seperti bom luncur yang menghantam sasaran dan menyebabkan ledakan besar.



Kementerian tersebut menyatakan bahwa Angkatan Udara Rusia telah menghancurkan peluncur HIMARS, amunisi yang cukup untuk menembakkan enam rentetan tembakan, kendaraan pemuat, dan mobil pendukung. Sistem beroda tersebut kompatibel dengan M270 MLRS beroda rantai dan biasanya membawa satu pod dengan enam roket standar, dibandingkan dengan dua pod untuk peluncur yang lebih berat.

Kiev menggunakan senjata sumbangan Barat dalam penyerbuannya ke Wilayah Kursk. Pembaruan yang dirilis oleh kementerian Rusia pada hari Selasa mengatakan pasukan Ukraina telah kehilangan empat peluncur HIMARS dan satu peluncur MLRS selama operasi tersebut, bersama dengan puluhan senjata berat lainnya.

Sebelumnya, Vladimir Zelensky mengklaim pada hari Selasa bahwa penyerbuan tersebut merupakan bagian dari "rencana kemenangan," yang akan segera ia sampaikan kepada Presiden AS Joe Biden untuk dipertimbangkan. Ia mengatakan keberhasilannya bergantung pada apakah Amerika akan "memberi kita hal-hal dalam rencana itu atau tidak."

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)