Rusuh di Papua, Benny Wenda Caper pada PBB dan Australia

Kamis, 26 September 2019 - 14:37 WIB
Rusuh di Papua, Benny Wenda Caper pada PBB dan Australia
Rusuh di Papua, Benny Wenda Caper pada PBB dan Australia
A A A
NEW YORK - Benny Wenda, sosok yang dianggap pemerintah Indonesia sebagai pentolan separatis Papua Barat, mencari perhatian (caper) pada PBB dan Australia terkait kerusuhan di Expo Waena dan Wamena, Papua. Sekitar 27 orang tewas dalam kerusuhan beberapa hari lalu.

Benny Wenda adalah pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang diberi suaka di Oxford, Inggris. Di kota itulah, dia terus mengampanyekan kemerdekaan Papua Barat.

Dia mengeluarkan seruan kepada PBB untuk turun tangan dan mencegah apa yang dia sebut sebagai pembantaian lebih lanjut di Papua dan Papua Barat. "Tahun ini menandai fase baru kebrutalan negara Indonesia terhadap rakyat Papua Barat," katanya seperti dilansir Morning Star, Kamis (26/9/2019).

“Indonesia telah bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan perjuangan damai kami untuk penentuan nasib sendiri, dan memenjarakan serta membunuh anak-anak kami, remaja sekolah menengah dan mahasiswa untuk melakukannya," ujarnya.

Pemerintah Indonesia telah mengerahkan banyak pasukan militer dan polisi untuk melindungi warga sipil dan mengamankan fasilitas-fasilitas publik di Papua dan Papua Barat.

Namun, Benny Wenda menuding pasukan Indonesia yang melakukan kekerasan. “16.000 tentara tambahan Indonesia yang dikerahkan ke Tanah Air saya tidak untuk melindungi rakyat saya, mereka ada di sana untuk menggunakan kekerasan, pelecehan dan intimidasi untuk mempertahankan kendali Indonesia atas wilayah tersebut," tuding Wenda.

"Saya menyerukan kepada Presiden (Joko) Widodo untuk mengizinkan Komisaris Tinggi (HAM) PBB masuk. Waktu untuk kunjungan ini sekarang; tidak ada lagi penundaan. Krisis sedang terjadi saat Anda membaca ini," imbuh dia.

Wenda berbicara kepada SBS News dari New York, di mana dia menghadiri sidang ke-74 Majelis Umum PBB untuk melobi Komisaris Tinggi HAM PBB agar diberikan akses ke Tanah Air-nya.

"Pesan saya kepada komunitas global adalah kita benar-benar membutuhkan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk memasuki Papua Barat," katanya. "Kami berbicara tentang krisis kemanusiaan yang terjadi di sana."

Pentolan ULMWP itu juga mendesak Australia agar mendukung seruan intervensi internasional soal krisis di Papua dan Papua Barat.

"Saya mendesak pemerintah Australia untuk segera bertindak...kami tidak ingin mengulangi sejarah yang sama yang terjadi di Timor Timur," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indoneia (Polri) menduga bahwa kerusuhan di Expo Waena, Kota Jayapura, Papua, tak lepas dari peran Benny Wenda. Dia diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Dari awal, Kapolri sudah menyampaikan bahwa desain seperti ini tidak luput dari peran BW, ULMWP, yang ada di luar negeri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin malam lalu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3800 seconds (0.1#10.140)