Abbas Minta Kuartet Timur Tengah Mediasi Pembicaraan Damai dengan Israel

Rabu, 26 Agustus 2020 - 07:56 WIB
loading...
Abbas Minta Kuartet...
Palestina siap duduk satu meja dengan Israel yang dimediasi oleh Kuartet Timur Tengah. Foto/Middle East Eye
A A A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan kesiapannya untuk kembali melakukan pembicaraan damai dengan Israel yang dimediasi oleh Uni Eropa , Rusia , PBB dan Amerika Serikat (AS) atau kuartet Timur Tengah .

Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di Ramallah, Abbas menyatakan komitmennya untuk mencapai perdamaian sesuai dengan resolusi legitimasi internasional.

"Kami siap pergi bernegosiasi di bawah naungan Kuartet Internasional dan dengan partisipasi negara lain, serta komitmen kuat kami untuk memerangi terorisme global," begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor presiden Palestina seperti disitir dari Newsweek, Rabu (26/8/2020).(Baca: Warga Israel Bangun Pos Dekat Hebron untuk Perluas Pemukiman Ilegal )

Kuartet Timur Tengah didirikan pada tahun 2002, sejalan dengan pemberontakan Palestina yang dikenal sebagai Intifada Kedua dan tindakan keras Israel yang menyapu wilayah di mana kedua bangsa telah berperang selama beberapa dekade. Sementara perwakilan dari kelompok internasional telah bertemu secara berkala selama bertahun-tahun, ketegangan dan ketidaksepakatan berlaku hingga hari ini, terutama setelah langkah kontroversial yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump.

Kuartet itu belum bertemu sejak September 2018, beberapa bulan setelah Gedung Putih memindahkan kedutaan Washington ke Yerusalem, mengakui kota suci yang diperebutkan itu sebagai Ibu Kota Israel. Langkah itu mendorong kepemimpinan Palestina untuk mempertimbangkan peran AS dalam pembicaraan damai yang telah berlangsung lama secara efektif.

Abbas dan pejabat tinggi lainnya mempercepat kritik mereka terhadap Washington setelah Trump mempresentasikan road map untuk perdamaian yang tampaknya semakin mengikis pemerintahan Palestina, dan menengahi rencana perdamaian antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) . Pemimpin Palestina menyebut perjanjian itu sebagai "pengkhianatan" dan menarik utusannya di Abu Dhabi.(Baca: Abbas: Palestina Tak Risaukan Kesepakatan 'Omong Kosong' UEA-Israel )

Inggris menentang pemindahan kedutaan AS tetapi menyambut baik hubungan antara UEA dan Israel. Raab dalam tweetnya mengatakan bahwa ia menggarisbawahi persahabatan Inggris dan dukungan untuk solusi dua negara serta mendorong untuk melanjutkan kerja sama dengan Israel - langkah kunci dalam memperbaiki situasi di Tepi Barat dan Gaza serta mengamankan perdamaian di Timur Tengah.

Dia juga menjanjikan sekitar paket bantuan sebesar USD3,5 juta untuk Palestina. "Hanya contoh terbaru dari hubungan dekat kami dengan pemimpin mereka," kata Raab.

Sebelum bertemu Abbas, Raab bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan itu ia menegaskan kembali dukungan Inggris untuk dialog dengan Palestina guna mencapai perdamaian abadi melalui solusi dua negara yang layak.

Pengumuman Abbas datang pada hari yang sama dengan pertemuan virtual sesi Dewan Keamanan PBB di mana para peserta menyampaikan pernyataan tentang proses perdamaian Israel-Palestina, membahas masalah-masalah seperti masalah kemanusiaan di wilayah Palestina, kekerasan yang memburuk dan upaya untuk menghidupkan kembali format Kuartet.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Israel Dukung India...
Israel Dukung India dalam Perang Melawan Pakistan
Apakah Israel Mendukung...
Apakah Israel Mendukung India dalam Perang Melawan Pakistan?
Pakistan Tembak Jatuh...
Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone Kamikaze Israel yang Dioperasikan India
2 Tentara Israel Tewas...
2 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Sengit Melawan Hamas
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pangeran William Mulai...
Pangeran William Mulai Mempersiapkan Putra Sulungnya Jadi Raja Inggris di Masa Depan
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Bisnis PGE Tetap Solid,...
Bisnis PGE Tetap Solid, Bukti Panas Bumi Punya Prospek Menjanjikan di Indonesia
Bantu Pedagang Kecil,...
Bantu Pedagang Kecil, Legislator Partai Perindo Jhony Kareth Bertekad Majukan UMKM Kota Sorong
Nanolite dan Pikolite...
Nanolite dan Pikolite Gelar Yearly Menjelajah Lebih Luas
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved