Profil Lloyd Austin, Menhan AS yang Kirim 2 Kapal Induk untuk Bela Israel

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 12:15 WIB
loading...
Profil Lloyd Austin,...
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tersenyum selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan Kedua Brunei Halbi Mohd Yusof di Pentagon pada 13 Agustus 2024 di Washington. Foto/AP/Kevin Wolf
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menjadi sorotan setelah dia mengirim 2 kapal induk ke Timur Tengah untuk membela Israel.

Pengiriman kapal induk itu dilakukan di tengah ancaman serangan Iran ke Israel setelah rezim Zionis dituding membunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Siapakah Lloyd Austin?


Lloyd James Austin III adalah pensiunan jenderal Angkatan Darat AS yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Amerika ke-28.

Pria berusia 70 tahun itu meninggalkan angkatan bersenjata setelah masa jabatan 41 tahun yang gemilang dan dilantik ke jabatan saat ini pada 22 Januari 2021.

Tokoh yang bernama asli Lloyd James Austin III itu lahir 8 Agustus 1953. Sebelum pensiun dari militer pada tahun 2016, Austin menjabat sebagai komandan ke-12 Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), mulai Maret 2013.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai wakil kepala staf Angkatan Darat ke-33 dari Januari 2012 hingga Maret 2013, dan sebagai komandan Pasukan Amerika Serikat-Irak dari September 2010 hingga Desember 2011.

Dia adalah orang Afrika Amerika pertama yang memegang masing-masing posisi ini. Setelah pensiun dari angkatan bersenjata, Austin bergabung dengan dewan direksi Raytheon Technologies, Nucor, Tenet Healthcare, dan Universitas Auburn.

Pada 7 Desember 2020, dia dicalonkan sebagai menteri pertahanan oleh Presiden terpilih saat itu, Joe Biden, dan dikukuhkan oleh Senat Amerika Serikat pada tanggal 22 Januari 2021, dengan perolehan suara 93-2.

Austin memiliki keistimewaan unik karena pernah memimpin pertempuran di Irak dan Afganistan pada level bintang satu, dua, tiga, dan empat, dan merupakan orang Afrika Amerika pertama yang memimpin divisi, korps, dan pasukan lapangan dalam pertempuran.

Dia adalah penerima Silver Star, penghargaan tertinggi ketiga di negara itu untuk keberanian, atas tindakannya selama invasi Irak, serta lima Defense Distinguished Service Medals.

Berdasarkan profil resminya, dia adalah "asisten utama Presiden dalam semua hal yang berkaitan dengan Departemen Pertahanan dan bertugas di Dewan Keamanan Nasional".

Dia adalah orang keenam dalam garis suksesi presiden AS, di belakang Wakil Presiden Kamala Harris, Ketua DPR Mike Johnson, Presiden Senat, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Menteri Keuangan Janet Yellen.

Dia juga merupakan tokoh kunci dalam aparat keamanan nasional AS, khususnya mengingat perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, konflik Israel-Gaza, dan serangan Houthi di Laut Merah.

Baru-baru ini, dia mengunjungi Tel Aviv dan dilaporkan menyampaikan kekhawatiran pemerintahan Biden atas jumlah korban tewas warga sipil di Palestina.

Dia juga mengunjungi Bahrain dan Qatar pada Desember 2023 di mana dia bertemu dengan beberapa pemimpin penting, termasuk Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Negara Urusan Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammad Al Attiyah, Raja dan Putra Mahkota Bahrain Sayyid Theyazin bin Haitham bin Tarik Al Said.

Foto dan video yang dibagikan di profil X milik Menteri Pertahanan pada bulan Desember menunjukkan dia mengunjungi sejumlah pangkalan militer AS di seluruh dunia, termasuk kapal induk USS Gerald R Ford, Markas Komando Pusat Angkatan Laut AS di Bahrain, dan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, serta berinteraksi dengan personel angkatan bersenjata.

Masalah Kesehatan


Austin menjalani operasi pada tanggal 22 Desember untuk mengobati kanker prostat, yang terdeteksi oleh dokter dalam pemeriksaan rutin di awal bulan, menurut pernyataan Pentagon.

Dia pulih "tanpa gangguan" dan dipulangkan keesokan paginya.

Namun, dia kembali dirawat di rumah sakit pada tanggal 1 Januari setelah mengalami komplikasi pascaoperasi, termasuk mual, nyeri perut, pinggul, dan kaki, menurut Pentagon.

Sehari kemudian, dia dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU) "untuk pemantauan ketat dan perawatan tingkat tinggi," menurut dokter di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland.

Kondisi kesehatannya tampaknya telah membaik saat ini, setelah sebelumnya sangat mengkhawatirkan banyak pihak.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Duh, Pesawat Tempur...
Duh, Pesawat Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata ke Permukiman saat Latihan Perang
Rekomendasi
Gunakan Mesin Hybrid,...
Gunakan Mesin Hybrid, GT- R Terbaru Siap Diluncurkan
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
Asma binti Yazid, Muslimah...
Asma binti Yazid, Muslimah si Penyuara Hak-hak Wanita
Berita Terkini
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
11 menit yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
38 menit yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
1 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
1 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
2 jam yang lalu
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
3 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved