India dan Pakistan Perang Singkat di Tengah Wabah Corona

Senin, 13 April 2020 - 00:51 WIB
loading...
India dan Pakistan Perang...
Ilustrasi seorang tentara India siaga di dekat wilayah yang berbatasan dengan Pakistan. Foto/REUTERS
A A A
SRINAGAR - India dan Pakistan terlibat perang singkat di perbatasan kedua negara pada Minggu. Militer kedua negara saling tembak di tengah pandemi virus corona baru, COVID-19.

Baku tembak tersebut menyebabkan tiga warga sipil India tewas dan melukai dua warga sipil Pakistan. Para pejabat militer dari kedua negara bersenjata nuklir ini telah mengonfirmasi konflik singkat tersebut.

Pasukan India dan Pakistan saling menembakkan mortir dan artileri di sepanjang perbatasan de facto yang dikenal sebagai Garis Kontrol (LoC) yang membagi wilayah Kashmir yang disengketakan. Pertukaran tembakan secara sporadis dimulai pada hari Sabtu dan berlanjut hingga hari Minggu.

Kedua negara mengklaim wilayah tersebut sepenuhnya, tetapi hanya memerintah sebagian, dan sering saling menuduh melanggar pakta gencatan senjata tahun 2003 dengan saling menembak di sepanjang area LoC.

Kepala Polisi Kashmir, Vijay Kumar, mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Pakistan menargetkan warga sipil yang tinggal di dekat LoC. Menurutnya, serangan itu menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak dan seorang wanita, serta melukai lima orang lainnya.

Pakistan menyalahkan pasukan India atas pelanggaran gencatan senjata dan menargetkan warga sipil di Kashmir.

Pejabat hubungan masyarakat (humas) Angkatan Darat Pakistan, Mayor Jenderal Babar Iftikhar, melalui Twitter menyatakan dua warga sipil Pakistan terluka akibat tembakan militer India.

Ketegangan antara kedua negara mulai memanas kembali ketika New Delhi mencabut status otonomi wilayah Kashmir pada tahun 2019 dan menjadikannya sebagai wilayah yang dikelola secara federal oleh India. Sebelum status dicabut, wilayah itu memiliki hak otonomi atas semua hal kecuali pertahanan, komunikasi dan urusan luar negeri.

New Delhi menuduh tetangganya melatih dan mengirim gerilyawan melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan dan mendukung gerakan separatis melawan kekuasaan India.

Namun, Islamabad membantah telah memberikan dukungan materi kepada militan di Kashmir. Pakistan hanya mengakui telah memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk penentuan nasib sendiri rakyat Kashmir.

Konflik singkat selama dua hari ini mengabaikan pandemi COVID-19 yang sedang melanda seluruh dunia termasuk India dan Pakistan.

Data worldometers pada Senin (13/4/2020) pukul 00.30 WIB menunjukkan Pakistan memiliki 5.183 kasus infeksi COVID-19 dengan 88 kematian dan 1.026 pasien berhasil disembuhkan. Sedangkan India memiliki 8.504 kasus infeksi COVID-19 dengan 289 kematian dan 972 pasien berhasil disembuhkan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Seorang Istri dan Selingkuhannya...
Seorang Istri dan Selingkuhannya Bunuh Suami, Korban Dikubur di Dalam Drum dengan Semen
Arab Saudi, Qatar, India...
Arab Saudi, Qatar, India dan Pakistan Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia
5 Negara yang Dikuasai...
5 Negara yang Dikuasai Militer, Nomor 4 Tetangga Indonesia
Pakistan Tuding India...
Pakistan Tuding India Jadi Dalang Pembajakan Kereta, Akankah Musuh Bebuyutan Berperang?
Di Mana Gunung Sampah...
Di Mana Gunung Sampah Tertinggi di Dunia?
Gawat, Trump Bakal Gunakan...
Gawat, Trump Bakal Gunakan Opsi Militer untuk Rebut Terusan Panama
Pembajakan Kereta Api...
Pembajakan Kereta Api Pakistan Berakhir Mengerikan, Pemberontak Habisi 21 Sandera
16 Pemberontak Tewas...
16 Pemberontak Tewas dan 100 Penumpang Dibebaskan dalam Aksi Penyanderaan Kereta Api di Pakistan
Militan Sandera 450...
Militan Sandera 450 Penumpang Kereta di Pakistan
Rekomendasi
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Berbagi Kebahagiaan,...
Berbagi Kebahagiaan, Mayjen TNI Ramses Tobing Bagikan Menu Buka Puasa untuk Anak Jalanan dan Pekerja Kecil
Ruas Tol Gending-Paiton...
Ruas Tol Gending-Paiton dan Klaten-Prambanan Diaktifkan Jadi Jalur Fungsional Hari Ini
Berita Terkini
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
50 menit yang lalu
Siapa Asthildur Loa...
Siapa Asthildur Loa Thorsdottir? Menteri Islandia Urusan Anak yang Mundur karena Pernah Memiliki Hubungan Rahasia dengan Bocah di Bawah Umur
1 jam yang lalu
Profil Ronen Bar, Pemimpin...
Profil Ronen Bar, Pemimpin Shin Bet yang Dipecat karena Berani Melawan PM Netanyahu
1 jam yang lalu
2 Siswi Kembar Muslim...
2 Siswi Kembar Muslim Dipukuli Teman Sekalas di AS, Hijabnya Dilucuti dan Diejek
3 jam yang lalu
3 Alasan Wali kota Istanbul...
3 Alasan Wali kota Istanbul Ekrem Imamoglu Ditangkap sebelum Pemilu Melawan Erdogan
4 jam yang lalu
Siapa Salah al-Bardawil?...
Siapa Salah al-Bardawil? Pemimpin Biro Politik Hamas yang Jago Sastra Palestina dan Jadi Simbol Kejujuran
6 jam yang lalu
Infografis
Kehadiran Tentara NATO...
Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved