Militer Iran Tegaskan Respons terhadap Israel Mungkin Perlu Waktu
loading...
A
A
A
TEHERAN - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan pembalasan Teheran atas pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mungkin baru akan terjadi setelah penantian yang lama.
Haniyeh terbunuh di Teheran pada akhir Juli, beberapa jam setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Setelah insiden tersebut, Iran berjanji memberikan "hukuman keras" kepada Israel yang tidak membantah atau mengakui peran apa pun dalam pembunuhan tersebut.
Timur Tengah telah bersiap menghadapi pembalasan yang dijanjikan Iran, yang sejauh ini belum terwujud.
"Waktu berpihak pada kita dan masa tunggu untuk tanggapan ini bisa lama," ujar Alimohammad Naini, juru bicara IRGC, cabang militer Iran yang elit dan berpengaruh, pada Selasa (20/8/2024).
Dia menambahkan, "musuh" harus menunggu tanggapan yang "dihitung dan akurat".
Naini juga dikutip media lokal yang mengatakan para pemimpin Iran sedang mempertimbangkan keadaan dan tanggapannya mungkin tidak akan mengulangi operasi Republik Islam sebelumnya.
Pada April, Iran menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai tanggapan atas pengeboman konsulatnya di Suriah.
Serangan itu sebagian besar ditangkis oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel, tetapi sejumlah rudal berhasil mencapai targetnya, yang menurut Israel hanya menyebabkan kerusakan minimal pada instalasi militer.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran global tentang perang habis-habisan antara Israel dan Iran.
Haniyeh terbunuh di Teheran pada akhir Juli, beberapa jam setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Setelah insiden tersebut, Iran berjanji memberikan "hukuman keras" kepada Israel yang tidak membantah atau mengakui peran apa pun dalam pembunuhan tersebut.
Timur Tengah telah bersiap menghadapi pembalasan yang dijanjikan Iran, yang sejauh ini belum terwujud.
"Waktu berpihak pada kita dan masa tunggu untuk tanggapan ini bisa lama," ujar Alimohammad Naini, juru bicara IRGC, cabang militer Iran yang elit dan berpengaruh, pada Selasa (20/8/2024).
Dia menambahkan, "musuh" harus menunggu tanggapan yang "dihitung dan akurat".
Naini juga dikutip media lokal yang mengatakan para pemimpin Iran sedang mempertimbangkan keadaan dan tanggapannya mungkin tidak akan mengulangi operasi Republik Islam sebelumnya.
Pada April, Iran menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai tanggapan atas pengeboman konsulatnya di Suriah.
Serangan itu sebagian besar ditangkis oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel, tetapi sejumlah rudal berhasil mencapai targetnya, yang menurut Israel hanya menyebabkan kerusakan minimal pada instalasi militer.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran global tentang perang habis-habisan antara Israel dan Iran.