Setelah Dorian, Bahama Diterjang Badai Tropis Humberto

Minggu, 15 September 2019 - 01:35 WIB
Setelah Dorian, Bahama Diterjang Badai Tropis Humberto
Setelah Dorian, Bahama Diterjang Badai Tropis Humberto
A A A
NASSAU - Bahama kembali diterjang badai tropis ditengah upaya negara itu bangkit dari kehancuran. Kali ini giliran Badai Humberto yang menyerang setelah sebelumnya Badai Dorian meluluhlantakkan negara itu.

Menurut Pusat Topan Nasional (NHC) Amerika Serikat AS Badai Humberto diperkirakan akan meninggalkan Bahama barat laut pada Sabtu malam dan kemudian akan bergerak dengan baik di lepas pantai timur Florida dan masuk ke Samudra Atlantik sampai awal minggu depan.

"Badai Humberto memiliki kecepatan angin maksimum 85 km per jam dengan hembusan lebih tinggi, dan diperkirakan akan menjadi badai pada Minggu malam," kata NHC yang berbasis di Miami, seperti dikutip Reuters, Minggu (15/9/2019).

NHC mengataka badai itu hampir tidak bergerak selama Sabtu pagi, dan terletak sekitar 45 kilometer di timur laut Pulau Great Abaco. Diperkirakan akan dilanjutkan dengan gerakan lambat ke arah barat laut dan utara di kemudian hari.

Ramalan cuaca mengatakan badai itu dapat turun hingga 15,24 cm di beberapa daerah tetapi tidak diperkirakan akan menghasilkan gelombang badai signifikan di Bahama barat laut, yang dihantam oleh Badai Dorian pada awal bulan ini.

Namun, Badai Humberto dapat menghambat upaya bantuan di daerah di mana ribuan bangunan diratakan dan 70.000 orang dibiarkan membutuhkan tempat berlindung, makanan, air, dan bantuan medis.

Badai Dorian menghantam Bahama pada 1 September sebagai badai Kategori 5, salah satu topan Atlantik terkuat yang pernah menghantam daratan, mengepakkan angin topan bekecepatan 298 km per jam.

Perdana Menteri Bahama Hubert Minnis mengatakan jumlah korban tewas Badai Dorian secara resmi mencapai 50, tetapi ratusan orang hilang dan diperkirakan akan meningkat.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tiba di Nassau pada hari Jumat lalu untuk menunjukkan dukungan internasional. Ia bertemu dengan para pengungsi di sebuah tempat penampungan dan mengatakan kepada wartawan bahwa Badai Dorian harus menjadi peringatan bagi dunia tentang bahaya perubahan iklim.

"Jika kita tidak membalikkan situasi kita akan melihat tragedi seperti ini berlipat ganda dan menjadi lebih dan lebih intens, lebih sering," kata Guterres.

“Perubahan iklim berjalan lebih cepat dari kita sekarang. Kita perlu membalikkan tren ini," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5420 seconds (0.1#10.140)