Presiden Belarusia: Mayoritas Warga Ukraina Membenci Zelensky

Senin, 19 Agustus 2024 - 20:05 WIB
loading...
Presiden Belarusia:...
Mayoritas warga Ukraina membenci presiden mereka. Foto/AP
A A A
MOSKOW - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengungkapkan Pemerintah Ukraina tidak berhubungan dengan rakyatnya sendiri. Dia mengklaim mayoritas rakyat Ukraina tidak ingin mati dalam konflik dengan Rusia,

"Vladimir Zelensky telah kehilangan dukungan dari mayoritas rakyat," klaim Lukashenko, dilansir RT.

Dalam sebuah wawancara dengan Russia 1 TV, Lukashenko mengklaim bahwa ideologi neo-Nazi Kiev tidak selaras dengan penduduk negara tersebut.

"Tidak ada lagi Nazi," katanya, sambil berargumen bahwa beberapa nasionalis "fanatik" yang tersisa di Ukraina "tidak lagi menjadi tren," oleh karena itu, negara itu telah "dibebaskan dari Nazi" - salah satu tujuan operasi militer Moskow di negara tetangga tersebut

Menurut Lukashenko, sekitar 70% warga Ukraina "membenci Zelensky karena ia menjanjikan satu hal dan melakukan hal lain; karena orang-orang sekarat." Ia tidak menguraikan statistik di balik perkiraannya, tetapi mencatat bahwa negaranya baru-baru ini menghadapi gelombang besar warga Ukraina usia wajib militer yang "melarikan diri dari perang" bersama keluarga mereka.

Belarusia menyediakan pekerjaan dan akomodasi bagi sebagian dari mereka, kata Lukashenko, sementara yang lain telah pindah ke negara-negara Barat. "Dari mereka, 99% adalah laki-laki yang tidak ingin berperang."

Hasil jajak pendapat yang diterbitkan oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev pada awal Juni menunjukkan bahwa sekitar 43% warga Ukraina percaya demokrasi sedang menurun di bawah Zelensky. Dari jumlah tersebut, 28% menyalahkan pemerintah, sementara 11% menunjuk konflik dengan Rusia sebagai penyebab utama. Hampir setengah dari responden mengatakan bahwa kondisi ekonomi, termasuk transparansi dan keadilan pemerintah terhadap bisnis, telah memburuk selama pemerintahan Zelensky.



Zelensky tetap berkuasa meskipun masa jabatannya secara resmi berakhir pada 20 Mei. Dia membatalkan pemilihan tahun ini, dengan alasan darurat militer yang dia terapkan karena konflik tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin berpendapat bahwa legitimasi pemimpin Ukraina sebagai presiden telah berakhir. Menurut Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), tingkat penerimaan terhadap Zelensky mencapai 17% bahkan sebelum masa jabatannya secara resmi berakhir.

“Lebih dari 70% publik tidak mempercayai semua media Ukraina, sementara sekitar 90% ingin meninggalkan negara itu,” kata SVR pada bulan Mei, seraya menambahkan bahwa situasi tersebut juga telah memicu kekhawatiran di kalangan pendukung Kiev dari Barat.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)