Profil Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya yang Siap Bantu Rusia Gempur Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Chehcnya Ramzan Akhmadovich Kadyrov kembali sesumbar siap membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina. Terbaru, dia berencana mengerahkan Tesla Cybertruck bersenapan mesin ke medan tempur untuk memerangi pasukan Kyiv.
Itu disampaikan dalam video yang dia unggah di Telegram. Dalam videonya, pemimpin berusia 47 tahun itu terlihat berada di belakang kemudi Tesla Cybertruck saat dia berkendara di Ibu Kota Chechnya, Grozny.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Elon Musk. Ini, tentu saja, adalah jenius terkuat di zaman kita dan seorang spesialis. Seorang pria hebat," kata Kadyrov dalam sebuah posting yang menyertai video tersebut.
"Berdasarkan karakteristik yang sangat baik tersebut, Cybertruck akan segera dikirim ke area operasi militer khusus, di mana ia akan dibutuhkan dalam kondisi yang tepat," imbuh dia, merujuk pada nama resmi Kremlin untuk perangnya di Ukraina.
Pada Mei 2023, Kadyrov mengumumkan bahwa Pasukan Khusus Akhmat milik Chechnya siap perang melawan Ukraina di Bakhmut. Pasukan tersebut sebagian memang telah terlibat dalam perang membela pasukan Moskow hingga sekarang.
Sekadar diketahui, Chechnya bukanlah negara merdeka, tetapi sebuah republik otonom dalam Federasi Rusia. Terletak di Kaukasus Utara, Chechnya memiliki status sebagai salah satu subjek federasi Rusia, yang berarti ia memiliki tingkat otonomi tertentu dalam hal administrasi dan kebijakan lokal.
Ramzan Akhmadovich Kadyrov lahir pada 5 Oktober 1976 di Tsentoroy, Chechnya, sebagai putra dari Akhmad Kadyrov, mantan Presiden Chechnya.
Setelah kematian ayahnya pada tahun 2004 dalam sebuah serangan bom, Ramzan menggantikan posisi ayahnya dengan dukungan penuh dari pemerintah Rusia.
Pada tahun 2007, dia dilantik sebagai Presiden Chechnya dan sejak saat itu, dia memegang kekuasaan yang signifikan di wilayah tersebut. Dia dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ramzan Kadyrov menikah dengan Medni Kadyrova, seorang ibu rumah tangga yang sering kali terlibat dalam kegiatan sosial dan amal di Chechnya.
Kadyrov dan Medni memiliki lima anak; Akhmad Kadyrov, Emin Kadyrov, Khadija Kadyrova, Elina Kadyrova, dan Adam Kadyrov.
Di bawah kepemimpinan Kadyrov, Chechnya telah mengalami pembangunan infrastruktur yang pesat, namun sering kali disertai dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius.
Berbagai laporan kelompok HAM menyatakan pemerintahannya dikenal dengan tindakan keras terhadap lawan politik dan aktivitas ekstrem dalam menegakkan keamanan.
Dalam konteks konflik Ukraina, Kadyrov dan pasukannya yang dikenal sebagai Kadyrovtsy telah menunjukkan dukungan kuat terhadap Rusia.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Kadyrov secara terbuka mendukung aksi militer Rusia dan mengeklaim bahwa pasukan Chechnya siap untuk bertempur di Ukraina.
Dia bahkan menggambarkan dirinya sebagai pejuang utama untuk kepentingan Rusia.
Itu disampaikan dalam video yang dia unggah di Telegram. Dalam videonya, pemimpin berusia 47 tahun itu terlihat berada di belakang kemudi Tesla Cybertruck saat dia berkendara di Ibu Kota Chechnya, Grozny.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Elon Musk. Ini, tentu saja, adalah jenius terkuat di zaman kita dan seorang spesialis. Seorang pria hebat," kata Kadyrov dalam sebuah posting yang menyertai video tersebut.
"Berdasarkan karakteristik yang sangat baik tersebut, Cybertruck akan segera dikirim ke area operasi militer khusus, di mana ia akan dibutuhkan dalam kondisi yang tepat," imbuh dia, merujuk pada nama resmi Kremlin untuk perangnya di Ukraina.
Pada Mei 2023, Kadyrov mengumumkan bahwa Pasukan Khusus Akhmat milik Chechnya siap perang melawan Ukraina di Bakhmut. Pasukan tersebut sebagian memang telah terlibat dalam perang membela pasukan Moskow hingga sekarang.
Sekadar diketahui, Chechnya bukanlah negara merdeka, tetapi sebuah republik otonom dalam Federasi Rusia. Terletak di Kaukasus Utara, Chechnya memiliki status sebagai salah satu subjek federasi Rusia, yang berarti ia memiliki tingkat otonomi tertentu dalam hal administrasi dan kebijakan lokal.
Profil Ramzan Kadyrov yang Siap Bantu Rusia Perangi Ukraina
Ramzan Akhmadovich Kadyrov lahir pada 5 Oktober 1976 di Tsentoroy, Chechnya, sebagai putra dari Akhmad Kadyrov, mantan Presiden Chechnya.
Setelah kematian ayahnya pada tahun 2004 dalam sebuah serangan bom, Ramzan menggantikan posisi ayahnya dengan dukungan penuh dari pemerintah Rusia.
Pada tahun 2007, dia dilantik sebagai Presiden Chechnya dan sejak saat itu, dia memegang kekuasaan yang signifikan di wilayah tersebut. Dia dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ramzan Kadyrov menikah dengan Medni Kadyrova, seorang ibu rumah tangga yang sering kali terlibat dalam kegiatan sosial dan amal di Chechnya.
Kadyrov dan Medni memiliki lima anak; Akhmad Kadyrov, Emin Kadyrov, Khadija Kadyrova, Elina Kadyrova, dan Adam Kadyrov.
Di bawah kepemimpinan Kadyrov, Chechnya telah mengalami pembangunan infrastruktur yang pesat, namun sering kali disertai dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius.
Berbagai laporan kelompok HAM menyatakan pemerintahannya dikenal dengan tindakan keras terhadap lawan politik dan aktivitas ekstrem dalam menegakkan keamanan.
Peran Kadyrov dalam Konflik Ukraina
Dalam konteks konflik Ukraina, Kadyrov dan pasukannya yang dikenal sebagai Kadyrovtsy telah menunjukkan dukungan kuat terhadap Rusia.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Kadyrov secara terbuka mendukung aksi militer Rusia dan mengeklaim bahwa pasukan Chechnya siap untuk bertempur di Ukraina.
Dia bahkan menggambarkan dirinya sebagai pejuang utama untuk kepentingan Rusia.
(mas)