Pangeran Abdullah Klaim Arab Saudi Bisa Hancurkan Iran dalam 8 Jam

Minggu, 08 September 2019 - 04:05 WIB
Pangeran Abdullah Klaim Arab Saudi Bisa Hancurkan Iran dalam 8 Jam
Pangeran Abdullah Klaim Arab Saudi Bisa Hancurkan Iran dalam 8 Jam
A A A
RIYADH - Seorang pangeran Arab Saudi mengklaim bahwa militer negaranya bisa menghancurkan Iran dalam waktu delapan jam jika Riyadh mau. Alasannya, kecanggihan persenjataan Riyadh saat ini jauh mengalahkan dari yang dimiliki Teheran.

Klaim Pangeran Abdullah bin Sultan bin Nasser al-Saud itu muncul dalam sebuah posting di halaman Twitter-nya pada hari Kamis lalu. Secara khusus, dia membandingkan jet tempur F-15 Angkatan Udara Arab Saudi dengan jet tempur F-4 Angkatan Udara Iran.

Posting Twitter itu sejatinya pengulangan tweet-nya dua tahun lalu. "Arab Saudi dapat menghancurkan Iran dalam delapan jam," bunyi tweet tersebut, yang sebenarnya juga merupakan pendapat pakar militer regional.

"Sepertinya bagi saya bahwa isi dari tweet tersebut banyak menyebabkan Iran dan para loyalisnya dibanjiri kata-kata," tulis dia, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @ASNA_20.

"Adapun kemampuan, kekuatan, kesatuan, dan kemungkinan Kerajaan kita, jelas dan jelas bagi semua orang. Siapa pun yang berpikir menjadi sasaran keamanan kerajaan akan melihat apa yang tidak menyenangkannya dan mengganggunya selama bertahun-tahun dan membawanya kembali ke Abad Pertengahan."

Laporan analisa militer yang dikutip Pangeran Abdullah itu merupakan artikel Channel 24 berdasarkan wawancara para pakar regional. Laporan itu mengatakan bahwa Iran tidak memiliki jet tempur yang mampu untuk menghadapi Arab Saudi.

Pangeran Abdullah menambahkan bahwa Angkatan Udara Iran sudah ketinggalan zaman dan lemah, karena jet tempur utama mereka hanya F-14A buatan Amerika Serikat dan MiG-29 yang dibuat Uni Soviet. Sebaliknya, dia membanggakan jet tempur F-15 atau Eurofighter Typhoon canggih yang dimiliki Riyadh.

Tetapi yang lebih penting, menurut laporan Channel 24 tersebut, Riyadh sejatinya dapat menggunakan senjata nuklir untuk melawan Iran jika perlu. Laporan itu menguatkan spekulasi bahwa Riyadh mengembangkan senjata nuklir setelah membeli rudal balistik jarak menengah DF-3 dari China.

Menurut beberapa sumber militer yang dikutip media tersebut, perkiraan jumlah rudal yang dikirim ke Arab Saudi adalah antara 30 dan 120 unit.

Selain itu, Arab Saudi dan Pakistan telah menandatangani perjanjian kerja sama di mana Islamabad akan berbagi hulu ledak nuklirnya dengan rudal DF-3 Riyadh jika ada potensi bahaya.

Washington Free Beacon, media yang berbasis di AS, melaporkan bahwa jenis senjata nuklir yang paling mungkin dimiliki oleh Arab Saudi adalah hulu ledak yang disediakan oleh Pakistan untuk melengkapi rudal balistik jarak menengah DF-3.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3269 seconds (0.1#10.140)