Sekjen PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Vaksinasi Polio di Gaza
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres meminta pihak-pihak yang berkonflik di Gaza memberikan jaminan konkret yang menjamin jeda kemanusiaan agar kampanye vaksin polio dapat dilakukan.
Guterres, berbicara kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (16/8/2024), mengimbau agar jaminan segera diberikan saat dia memperingatkan, mencegah dan menahan penyebaran polio di daerah kantong itu akan membutuhkan upaya besar yang terkoordinasi dan mendesak.
“Mari kita perjelas: Vaksin utama untuk polio adalah perdamaian dan gencatan senjata kemanusiaan segera,” tegas Guterres.
Dia menekankan, “Namun, bagaimanapun juga, jeda polio adalah suatu keharusan. Tidak mungkin untuk melakukan kampanye vaksinasi polio saat perang berkecamuk di mana-mana.”
Guterres mengatakan PBB siap meluncurkan kampanye vaksin polio di Gaza untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, tetapi mengatakan, “Tantangannya serius.”
“Setidaknya 95% cakupan vaksinasi akan dibutuhkan selama masing-masing dari dua putaran kampanye untuk mencegah penyebaran polio dan mengurangi kemunculannya mengingat kehancuran di Gaza,” ungkap Guterres.
Dia menambahkan kampanye yang sukses akan membutuhkan fasilitasi transportasi untuk vaksin dan peralatan pendingin di setiap langkah, masuknya para ahli polio ke Gaza, layanan internet dan telepon yang andal, dan elemen-elemen lainnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan epidemi polio di daerah kantong Palestina bulan lalu, menyalahkan serangan militer Israel yang sedang berlangsung.
“Polio terdeteksi dalam limbah di provinsi Deir Al-Balah dan Khan Yunis di Gaza,” papar Dr Hamid Jafari, spesialis polio WHO, dalam konferensi pers awal bulan ini.
Dia menambahkan ada kemungkinan virus tersebut telah beredar sejak September.
Guterres, berbicara kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (16/8/2024), mengimbau agar jaminan segera diberikan saat dia memperingatkan, mencegah dan menahan penyebaran polio di daerah kantong itu akan membutuhkan upaya besar yang terkoordinasi dan mendesak.
“Mari kita perjelas: Vaksin utama untuk polio adalah perdamaian dan gencatan senjata kemanusiaan segera,” tegas Guterres.
Dia menekankan, “Namun, bagaimanapun juga, jeda polio adalah suatu keharusan. Tidak mungkin untuk melakukan kampanye vaksinasi polio saat perang berkecamuk di mana-mana.”
Guterres mengatakan PBB siap meluncurkan kampanye vaksin polio di Gaza untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, tetapi mengatakan, “Tantangannya serius.”
“Setidaknya 95% cakupan vaksinasi akan dibutuhkan selama masing-masing dari dua putaran kampanye untuk mencegah penyebaran polio dan mengurangi kemunculannya mengingat kehancuran di Gaza,” ungkap Guterres.
Dia menambahkan kampanye yang sukses akan membutuhkan fasilitasi transportasi untuk vaksin dan peralatan pendingin di setiap langkah, masuknya para ahli polio ke Gaza, layanan internet dan telepon yang andal, dan elemen-elemen lainnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan epidemi polio di daerah kantong Palestina bulan lalu, menyalahkan serangan militer Israel yang sedang berlangsung.
“Polio terdeteksi dalam limbah di provinsi Deir Al-Balah dan Khan Yunis di Gaza,” papar Dr Hamid Jafari, spesialis polio WHO, dalam konferensi pers awal bulan ini.
Dia menambahkan ada kemungkinan virus tersebut telah beredar sejak September.