Peran Ayatollah Khamenei di Iran, Pimpinan Politik Sekaligus Ulama yang Sangat Dipatuhi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Dia menyebut serangan rudal balistik balasan Iran terhadap dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS merupakan “tamparan di wajah” bagi Amerika. Namun dia menekankan, “Aksi militer seperti ini tidak cukup.”

Pemimpin tertinggi juga berulang kali menyerukan penghapusan Negara Israel. Dia dilaporkan lebih menyukai ulama garis keras seperti Ebrahim Raisi yang baru meninggal pada Mei 2024 kemarin.

Karena pengalamannya yang telah menduduki beberapa posisi penting di Iran, seperti Wakil Menteri Pertahanan, Majelis Permusyawaratan Islam, dan telah beberapa kali berjuang atas nama Iran, membuatnya dipercaya sebagai pemimpin tertinggi di negara tersebut.

Pemimpin Tertinggi memiliki kekuasaan yang lebih kuat daripada Presiden Iran dan menunjuk kepala militer, pemerintah sipil, dan yudikatif.

Awalnya konstitusi Iran menyatakan bahwa Pemimpin Tertinggi terlebih dahulu harus menjadi Marja'-e taqlid, peringkat tertinggi ulama dan otoritas pada hukum agama dalam ushul Islam Syiah.

Namun pada tahun 1989, konstitusi diubah untuk meminta hanya "cendekiawan" Islam. Jadi, yang dapat menjadi Pemimpin Tertinggi bisa dari ulama yang berada di peringkat lebih rendah.

Dalam sejarahnya, Republik Islam Iran telah memiliki dua Pemimpin Tertinggi yakni Ruhollah Khomeini, yang memegang posisi dari 1979 sampai kematiannya pada tahun 1989, dan Sayyid Ali Khamenei, yang telah menjabat sejak kematian Khomeini.

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)