Serukan Ibadah Yahudi di Masjid Al-Aqsa, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Dihujat
loading...
A
A
A
Ben-Gvir dan Smotrich telah berulang kali berselisih dengan Gallant mengenai berbagai masalah mulai dari pelaksanaan perang di Gaza hingga kebijakan mengenai Tepi Barat yang diduduki Israel dan langkah-langkah untuk mengekang kekuasaan pengadilan.
Sementara itu, Gallant telah bertekad untuk tetap berada di pemerintahan untuk bertindak sebagai penyeimbang bagi blok nasionalis-religius dan Netanyahu yang telah secara terbuka tidak setuju dengannya dalam beberapa kesempatan.
Pada Senin, kantor Netanyahu menegur Gallant setelah Menteri tersebut dikutip pers Israel yang menolak "omong kosong" tujuan Netanyahu yang sering diulang-ulang untuk "kemenangan total" dalam perang dengan Gerakan Hamas di Gaza. Saat ini perang genosida di Gaza telah berlangsung selama 11 bulan.
Tahun lalu, Netanyahu mencoba memecat Gallant karena penentangannya terhadap rencana untuk mengekang kekuasaan Mahkamah Agung, tetapi harus mengubah arahnya karena menghadapi protes massa oleh ratusan ribu warga Israel.
Pada Selasa, Ben-Gvir mengulangi seruannya untuk kemenangan akhir di Gaza, dengan mengatakan tujuan perang seharusnya adalah untuk mengalahkan Hamas, dan "membuat mereka bertekuk lutut".
Benny Gantz, mantan Jenderal beraliran tengah yang bergabung dengan pemerintahan Netanyahu tak lama setelah dimulainya perang Gaza sebagai tanda persatuan sebelum mengundurkan diri awal tahun ini, mengatakan Ben-Gvir telah menentang Perdana Menteri dan membahayakan negara dan harus dilucuti dari kekuasaan resminya.
"Anda tidak mempercayai mitra Anda dan mereka tidak mempercayai Anda," ujar dia.
Sementara itu, Gallant telah bertekad untuk tetap berada di pemerintahan untuk bertindak sebagai penyeimbang bagi blok nasionalis-religius dan Netanyahu yang telah secara terbuka tidak setuju dengannya dalam beberapa kesempatan.
Pada Senin, kantor Netanyahu menegur Gallant setelah Menteri tersebut dikutip pers Israel yang menolak "omong kosong" tujuan Netanyahu yang sering diulang-ulang untuk "kemenangan total" dalam perang dengan Gerakan Hamas di Gaza. Saat ini perang genosida di Gaza telah berlangsung selama 11 bulan.
Tahun lalu, Netanyahu mencoba memecat Gallant karena penentangannya terhadap rencana untuk mengekang kekuasaan Mahkamah Agung, tetapi harus mengubah arahnya karena menghadapi protes massa oleh ratusan ribu warga Israel.
Pada Selasa, Ben-Gvir mengulangi seruannya untuk kemenangan akhir di Gaza, dengan mengatakan tujuan perang seharusnya adalah untuk mengalahkan Hamas, dan "membuat mereka bertekuk lutut".
Benny Gantz, mantan Jenderal beraliran tengah yang bergabung dengan pemerintahan Netanyahu tak lama setelah dimulainya perang Gaza sebagai tanda persatuan sebelum mengundurkan diri awal tahun ini, mengatakan Ben-Gvir telah menentang Perdana Menteri dan membahayakan negara dan harus dilucuti dari kekuasaan resminya.
"Anda tidak mempercayai mitra Anda dan mereka tidak mempercayai Anda," ujar dia.
(sya)