AS Setujui Penjualan Senjata Senilai Rp315 Triliun ke Israel
loading...
A
A
A
Gallant dan Netanyahu menghadapi tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan karena membuat warga sipil kelaparan sebagai metode peperangan; dengan sengaja menyebabkan penderitaan besar; pembunuhan yang disengaja; serangan yang disengaja terhadap penduduk sipil dan pemusnahan, di samping beberapa tuduhan lainnya.
Bahkan saat AS terus memompa senjata senilai miliaran dolar ke Israel, negara penjajah itu semakin membanggakan rekor penjualan dari industri persenjataannya di tingkat internasional.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan pada Juni bahwa ekspor persenjataannya untuk tahun 2023 mencapai rekor penjualan.
Laporan Kementerian Pertahanan Israel mengatakan total ekspor persenjataan Israel mencapai USD13,1 miliar pada tahun 2022, meningkat USD500 juta dari tahun sebelumnya dan dua kali lipat jumlah ekspor dari lima tahun lalu.
Lebih dari sepertiga penjualan tersebut terdiri dari rudal, roket, dan sistem pertahanan udara, dengan salah satu kontrak terbesar tahun 2023 adalah dengan Jerman, yang menandatangani kesepakatan untuk membeli sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow 3 seharga sekitar USD4 miliar.
"Sementara industri kami terutama difokuskan pada penyediaan kemampuan bagi lembaga pertahanan untuk mendukung pasukan kami dan membela warga negara kami, mereka juga terus mengejar bidang kerja sama dan ekspor ke mitra internasional," ujar Menteri Pertahanan Israel Gallant.
Kira-kira separuhnya, 48%, dari keseluruhan penjualan ditujukan ke kawasan Asia dan Pasifik, sementara Eropa menyumbang 35% penjualan, dan Amerika Utara menyumbang 9%.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Bahkan saat AS terus memompa senjata senilai miliaran dolar ke Israel, negara penjajah itu semakin membanggakan rekor penjualan dari industri persenjataannya di tingkat internasional.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan pada Juni bahwa ekspor persenjataannya untuk tahun 2023 mencapai rekor penjualan.
Laporan Kementerian Pertahanan Israel mengatakan total ekspor persenjataan Israel mencapai USD13,1 miliar pada tahun 2022, meningkat USD500 juta dari tahun sebelumnya dan dua kali lipat jumlah ekspor dari lima tahun lalu.
Lebih dari sepertiga penjualan tersebut terdiri dari rudal, roket, dan sistem pertahanan udara, dengan salah satu kontrak terbesar tahun 2023 adalah dengan Jerman, yang menandatangani kesepakatan untuk membeli sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow 3 seharga sekitar USD4 miliar.
"Sementara industri kami terutama difokuskan pada penyediaan kemampuan bagi lembaga pertahanan untuk mendukung pasukan kami dan membela warga negara kami, mereka juga terus mengejar bidang kerja sama dan ekspor ke mitra internasional," ujar Menteri Pertahanan Israel Gallant.
Kira-kira separuhnya, 48%, dari keseluruhan penjualan ditujukan ke kawasan Asia dan Pasifik, sementara Eropa menyumbang 35% penjualan, dan Amerika Utara menyumbang 9%.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)