10 Negara yang Mengutuk Israel atas Pembantaian Warga di Sekolah Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza telah menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Pembunuhan tersebut dilaksanakan ketika ratusan orang sedang melaksanakan salat Subuh.
Militer Israel mengklaim angkatan udaranya pada hari Sabtu menyerang "pusat komando dan kendali" yang "berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi pejuang dan komandan Hamas" di sekolah al-Tabin.
Mereka tidak memberikan bukti dan mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil sambil menolak jumlah korban tewas dari pejabat Palestina sebagai tidak akurat.
Foto/AP
Melansir Al Jazeera, Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan tujuan pemerintah Israel adalah untuk menggagalkan negosiasi gencatan senjata dan melanjutkan perang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan Israel telah kembali menunjukkan bahwa mereka tidak berkomitmen pada hukum internasional saat ia mengutuk serangan itu sebagai genosida dan kejahatan perang.
Ia mendesak tindakan segera Dewan Keamanan PBB mengatakan tindakan Israel di Gaza merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Foto/AP
Serangan tersebut merupakan "pembantaian yang mengerikan dan kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya", kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Kementerian tersebut menyerukan misi pencari fakta PBB yang independen untuk menyelidiki serangan terhadap tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi di Gaza dan menuntut agar masyarakat internasional mewajibkan Israel untuk memastikan perlindungan mereka dan menegakkan hukum internasional.
Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah menyerukan putaran baru perundingan gencatan senjata pada hari Kamis karena kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melibatkan Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, semakin meningkat.
Foto/AP
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa "pembunuhan yang disengaja" oleh Israel terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki kemauan politik untuk mengakhiri perang di Gaza.
Militer Israel mengklaim angkatan udaranya pada hari Sabtu menyerang "pusat komando dan kendali" yang "berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi pejuang dan komandan Hamas" di sekolah al-Tabin.
Mereka tidak memberikan bukti dan mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil sambil menolak jumlah korban tewas dari pejabat Palestina sebagai tidak akurat.
10 Negara yang Mengutuk Israel atas Pembantaian Warga di Sekolah Gaza
1. Iran
Foto/AP
Melansir Al Jazeera, Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan tujuan pemerintah Israel adalah untuk menggagalkan negosiasi gencatan senjata dan melanjutkan perang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan Israel telah kembali menunjukkan bahwa mereka tidak berkomitmen pada hukum internasional saat ia mengutuk serangan itu sebagai genosida dan kejahatan perang.
Ia mendesak tindakan segera Dewan Keamanan PBB mengatakan tindakan Israel di Gaza merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
2. Qatar
Foto/AP
Serangan tersebut merupakan "pembantaian yang mengerikan dan kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya", kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Kementerian tersebut menyerukan misi pencari fakta PBB yang independen untuk menyelidiki serangan terhadap tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi di Gaza dan menuntut agar masyarakat internasional mewajibkan Israel untuk memastikan perlindungan mereka dan menegakkan hukum internasional.
Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah menyerukan putaran baru perundingan gencatan senjata pada hari Kamis karena kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melibatkan Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, semakin meningkat.
3. Mesir
Foto/AP
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa "pembunuhan yang disengaja" oleh Israel terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki kemauan politik untuk mengakhiri perang di Gaza.