Senjata Nuklir Pemusnah Umat Manusia tapi Diberkati Gereja Rusia, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
Doa itu memberikan tanggung jawab spiritual pribadi kepada penggunanya untuk tidak menyalahgunakannya untuk tujuan jahat.
“Pelanggaran militer seperti perampokan dan semacamnya tidak dapat diterima,” katanya.
“Ketika senjata diberkati, seorang prajurit memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada komandannya, tetapi juga kepada Tuhan.”
Dia juga mengatakan bahwa hampir semua senjata, termasuk triad nuklir, dapat dianggap “suci”. "Ketika digunakan untuk melindungi tanah air kita dan tempat-tempat suci yang terletak di wilayahnya," paparnya.
Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, telah berulang kali meminta umat paroki untuk mendukung pasukan yang terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina.
"Para prajurit ini mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi umat Ortodoks kami di Donbas," katanya.
Bahkan sebelum konflik antara Moskow dan Kyiv pecah pada tahun 2022, Patriark Kirill telah menuduh Kyiv menekan dan mendiskriminasi Gereja Ortodoks Ukraina (UOC), gereja terbesar di negara itu, yang juga merupakan bagian "integral" dari Patriarkat Moskow.
Dia mengutip serangan fisik terhadap para pemimpin gereja, relik, dan tempat ibadah. Kyiv akhirnya menanggapi dengan memasukkannya ke dalam daftar orang yang dicari karena diduga melanggar integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina.
“Pelanggaran militer seperti perampokan dan semacamnya tidak dapat diterima,” katanya.
“Ketika senjata diberkati, seorang prajurit memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada komandannya, tetapi juga kepada Tuhan.”
Dia juga mengatakan bahwa hampir semua senjata, termasuk triad nuklir, dapat dianggap “suci”. "Ketika digunakan untuk melindungi tanah air kita dan tempat-tempat suci yang terletak di wilayahnya," paparnya.
Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, telah berulang kali meminta umat paroki untuk mendukung pasukan yang terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina.
"Para prajurit ini mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi umat Ortodoks kami di Donbas," katanya.
Bahkan sebelum konflik antara Moskow dan Kyiv pecah pada tahun 2022, Patriark Kirill telah menuduh Kyiv menekan dan mendiskriminasi Gereja Ortodoks Ukraina (UOC), gereja terbesar di negara itu, yang juga merupakan bagian "integral" dari Patriarkat Moskow.
Dia mengutip serangan fisik terhadap para pemimpin gereja, relik, dan tempat ibadah. Kyiv akhirnya menanggapi dengan memasukkannya ke dalam daftar orang yang dicari karena diduga melanggar integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina.
(mas)