Rezim Otoriter Pembungkam Jurnalis Dunia, China Urutan Pertama

Minggu, 30 Agustus 2020 - 06:00 WIB
loading...
A A A
Beberapa jurnalis yang dipenjara di Eritrea adalah Idris Abba Arre dan Seyoum Tsehaye. Sebagian besar jurnalis dipenjara tanpa menjalani persidangan.

6. Vietnam
Rezim Otoriter Pembungkam Jurnalis Dunia, China Urutan Pertama

Jumlah jurnalis yang dipenjara : 12 orang
Sepanjang tahun 2018-2019, pemerintah Vietnam memenjarakan sebanyak 12 wartawan. Lingkungan media di negeri tetangga Laos itu dinilai sebagai salah satu yang paling keras di Asia.

Freedom Institute menyebut Status Kebebasan Pers di Vietnam adalah 'tidak bebas'. Negeri yang pernah terbagi menjadi dua itu menempati posisi buncit dalam indeks Kebebasan Pers, tepatnya ranking 176 dari 180 negara. Reporters Without Borders menyebut ada peningkatan tajam teror terhadap jurnalis di Vietnam. (Lihat grafis: Head to Head Leopard A24 TNI vs T90S Vietnam, Mana Lebih Unggul?)

7. Iran
Rezim Otoriter Pembungkam Jurnalis Dunia, China Urutan Pertama

Jumlah jurnalis yang dipenjara : 11 orang
Reporters Without Borders menyebut indeks Kebebasan Pers Iran telah merosot lebih jauh ke urut terbawah karena meningkatnya penangkapan wartawan dan jurnalis warga Iran. Kebebasan pers negara tetangga Irak itu turun enam peringkat ke urutan 170 dari 180 negara.

Penurunan ini dikaitkan dengan penangkapan terhadap "jurnalis profesional dan non profesional, terutama yang mengunggah di jejaring sosial" pada 2018. Laporan itu menggambarkan Iran sebagai salah satu negara di dunia yang paling banyak memenjarakan jurnalis.

Wartawan yang ditahan sering dituduh menyebarkan propaganda dan pelanggaran keamanan nasional karena memposting komentar kritis mengenai pemerintah melalui media sosial. (Baca juga: Dua Penyiar TV Pemerintah Iran Mundur: 'Maaf, 13 Tahun Saya Bohong')

8. Rusia
Rezim Otoriter Pembungkam Jurnalis Dunia, China Urutan Pertama

Jumlah jurnalis yang dipenjara : 7 orang
Reporters Without Borders, menempatkan Rusia pada peringkat ke 149 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2019. Pada 2019 ratusan pemrotes melakukan unjuk-rasa di depan sebuah penjara di mana polisi menahan Ivan Golunov, reporter untuk Meduza, sebuah penerbitan independen.

Dia dituduh mengoperasikan laboratorium narkotika di rumahnya. Golunov yang melaporkan kasus-kasus korupsi pemerintah Rusia, menolak tuduhan itu dan menegaskan bahwa tuduhan itu direkayasa. (Baca juga: Jurnalis Ditahan Karena Narkoba, Pengacara Yakin Itu Jebakan)

9. Kamerun
Rezim Otoriter Pembungkam Jurnalis Dunia, China Urutan Pertama

Jumlah jurnalis yang dipenjara : 7 orang
Kebebasan pers terus merosot di Kamerun terlebih setelah terpilihnya kembali Presiden Paul Biya untuk masa jabatan ketujuh pada Oktober 2018. Berkuasanya kembali Biya ditandai dengan banyak pelanggaran terhadap jurnalis dan media.

Para reporter menjadi sasaran ancaman, serangan, intimidasi dan penangkapan baik selama pemilu maupun ketika hasilnya diperdebatkan. UU Terorisme 2014 digunakan untuk menahan koresponden Radio France Internationale selama dua setengah tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)