Diplomat Kawakan Singapura: PM Israel Netanyahu Pemimpin Paling Licik dan Paling Kejam!

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 09:50 WIB
loading...
Diplomat Kawakan Singapura:...
Diplomat kawakan Singapura Kishore Mahbubani menjuluki PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai pemimpin paling licik dan paling kejam di dunia. Foto/EPA
A A A
SINGAPURA - Diplomat kawakan dan analis geopolitik asal Singapura, Kishore Mahbubani, telah menjuluki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "pemimpin paling licik dan paling kejam" di dunia.

“Saya sangat beruntung bisa bertemu dengan banyak pemimpin, tetapi jika Anda meminta saya menyebutkan pemimpin paling licik dan paling kejam di dunia saat ini, saya akan mengatakan itu adalah Bibi Netanyahu,” kata Mahbubani kepada Melanie Oliveiro, pembawa acara radio, Daily Cuts, di Channel News Asia, yang dilansir Jumat (9/8/2024).

Mahbubani (75) adalah seorang penulis dan diplomat kawakan, yang mewakili Singapura di PBB pada tahun 1984-1989, dan sekali lagi antara tahun 1998 dan 2004, ketika ia menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB pada tahun 2001-2002.



Diplomat tersebut, seorang teman Netanyahu, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel itu “sangat cerdas secara intelektual, sangat cerdas.”

Menurut Oliveiro, Mahbubani menjamu Netanyahu dan istrinya untuk makan malam di kediamannya di New York beberapa tahun yang lalu.

"Namun, pada saat yang sama, sayangnya, dan saya katakan ini sebagai sahabat Israel, dia tidak memimpin negara ini ke arah yang benar," kata Mahbubani kepada Oliveiro, yang menyebut Netanyahu sebagai "tokoh kontroversial".

"Netanyahu harus memutuskan antara mengurus kepentingan pribadinya sendiri untuk menghindari masuk penjara dan atau mengurus kepentingan nasional Israel," kata Mahbubani, mengutip kolumnis New York Times, Thomas Friedman.

Mengacu pada Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, Mahbubani mengatakan: "Israel saat ini memiliki kesempatan luar biasa untuk berdamai dengan negara-negara tetangga Arabnya."

"Ini akan menjamin perdamaian dan stabilitas bagi rakyat Israel dan, pada saat yang sama, akan memungkinkan rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri. Inilah yang mereka sebut solusi dua negara," kata Mahbubani.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)