Heboh, Anggota DPR Inggris Serukan Tangkap Demonstran yang Teriak Allahu Akbar

Kamis, 08 Agustus 2024 - 10:51 WIB
loading...
A A A


Anggota Parlemen Partai Buruh Naz Shah mengatakan di X: "Ini adalah ketidaktahuan total dan Islamofobia yang sudah menjadi buku teks dari Robert Jenrick. Secara harfiah, ini menyamakan setiap Muslim di dunia dengan ekstremisme. Itu [Allahu Akbar] adalah ucapan Islam dasar yang diucapkan setiap Muslim di dunia dalam salat."

Dia menambahkan: "Bayangkan dalam iklim ini, entah bersikap bodoh atau sengaja mencoba menstigmatisasi semua Muslim. Dia harus meminta maaf dan berbicara kepada komunitas Muslim dan belajar lebih banyak tentang iman kita."

Afzal Khan, anggota Parlemen dari Partai Buruh lainnya, berkata: "Hari yang berbeda, anggota senior Partai Konservatif lainnya bersikap Islamofobia. Allahu Akbar berarti Tuhan Maha-Besar—padanan Muslim untuk haleluya. Keyakinan Jenrick untuk tampil di televisi nasional dan mengatakan orang-orang harus ditangkap karena mengatakan Allahu Akbar menyingkapkan prasangkanya yang mengakar terhadap Muslim."

Lord Nazir Ahmed, anggota House of Lords, memposting di X: "Allahu Akbar berarti 'Tuhan Itu Agung', itu adalah awal dan bagian dari setiap salat Muslim 5 kali sehari. Robert Jenrick, komentar Anda kepada Sky News di saat ketegangan komunal sedang tinggi, memicu Islamofobia. Jangan mencoba untuk 'memenuhi syarat' komentar Anda—minta maaf saja!"

Sementara itu, Dewan Muslim Inggris mengatakan bahwa komentar Jenrick gagal menunjukkan kepemimpinan atau meyakinkan masyarakat di saat "ketika ketakutan terasa nyata".

Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan: "Sebaliknya, dengan menyerukan frasa keagamaan yang sudah lumrah untuk menjamin penangkapan adalah jenis bahasa yang memecah belah yang kita harapkan disebarkan oleh sebagian media dan politisi, telah memberanikan para penjahat sayap kanan yang kita lihat di jalan-jalan kita hari ini."

Badan tersebut medesak Jenrick untuk meminta maaf, menarik kembali komentarnya."Dan berbicara kepada umat Muslim biasa untuk memahami mengapa pernyataannya begitu keterlaluan. Daripada mengobarkan ketegangan, dia harus fokus pada cara-cara untuk menyatukan masyarakat," katanya.

Islamofobia telah menjadi masalah yang signifikan dan berkelanjutan dalam Partai Konservatif.

Pada tahun 2018, All-Party Parliamentary Group on British Muslims merumuskan definisi Islamofobia setelah konsultasi ekstensif dengan akademisi, pakar, dan komunitas agama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)