Militer Bangladesh Tolak Redam Demonstrasi, Pilih Usir Sheikh Hasina

Rabu, 07 Agustus 2024 - 17:15 WIB
loading...
A A A
Reuters berbicara kepada sepuluh orang yang mengetahui kejadian minggu lalu, termasuk empat perwira Angkatan Darat yang masih bertugas dan dua sumber informasi lainnya di Bangladesh, untuk menyusun 48 jam terakhir pemerintahan Hasina. Banyak dari mereka berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah tersebut.

Hasina, yang telah memerintah Bangladesh selama 20 dari 30 tahun terakhir, terpilih untuk masa jabatan keempat memimpin negara berpenduduk 170 juta jiwa itu pada bulan Januari, setelah menangkap ribuan pemimpin oposisi dan pekerja.

Pemilihan itu diboikot oleh pesaing utamanya. Cengkeramannya yang kuat terhadap kekuasaan telah ditentang sejak musim panas oleh protes yang dipicu oleh putusan pengadilan untuk menyediakan pekerjaan pemerintah - yang sangat didambakan di tengah tingginya pengangguran kaum muda - untuk segmen populasi tertentu.

Keputusan itu dibatalkan tetapi demonstrasi dengan cepat berubah menjadi gerakan untuk menggulingkan Hasina. Zaman belum menjelaskan secara terbuka keputusannya untuk menarik dukungan dari Hasina.

Namun skala protes dan jumlah korban tewas sedikitnya 241 membuat dukungan terhadap Hasina dengan segala cara tidak dapat dipertahankan, tiga mantan perwira senior militer Bangladesh mengatakan kepada Reuters.

"Ada banyak kegelisahan di dalam pasukan," kata Brigjen (Purn) M. Sakhawat Hossain. "Itulah yang mungkin (memberikan) tekanan pada kepala staf militer, karena pasukan berada di luar dan mereka melihat apa yang terjadi."

Zaman, yang memiliki hubungan darah dengan Hasina, telah menunjukkan tanda-tanda goyah dalam dukungannya terhadap perdana menteri pada hari Sabtu, ketika ia duduk di kursi kayu berhias dan berbicara kepada ratusan perwira berseragam dalam sebuah pertemuan balai kota.

Militer kemudian mengumumkan beberapa rincian diskusi itu ke publik. "Jenderal tersebut menyatakan bahwa nyawa harus dilindungi dan meminta para perwiranya untuk menunjukkan kesabaran," kata juru bicara militer Chowdhury.

Itu adalah indikasi pertama bahwa militer Bangladesh tidak akan dengan paksa menekan demonstrasi yang penuh kekerasan, yang membuat Hasina rentan.

Prajurit senior yang sudah pensiun seperti Brigadir Jenderal Mohammad Shahedul Anam Khan termasuk di antara mereka yang menentang jam malam pada hari Senin dan turun ke jalan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
Kerusuhan yang Langka...
Kerusuhan yang Langka di China Pecah, Dipicu Protes setelah Seorang Siswa Tewas
Siapa yang Akan Menggantikan...
Siapa yang Akan Menggantikan Justin Trudeau? Ada 7 Kandidat Kuat
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Pendukung Imran Khan...
Pendukung Imran Khan Gagalkan Rencana Pengepungan Islamabad
Profil Adam Kelwick,...
Profil Adam Kelwick, Imam Masjid yang Meredam Amukan Demonstran Islamophobia di Inggris
Presiden Abkhazia Mundur,...
Presiden Abkhazia Mundur, Desak Demonstran Tinggalkan Gedung Pemerintah
Pejabat Amsterdam Ungkap...
Pejabat Amsterdam Ungkap Kerusuhan Dipicu Pendukung Maccabi Israel
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Tolak Beli TikTok, Elon...
Tolak Beli TikTok, Elon Musk Justru Tertarik Memiliki OpenAI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved