Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Termasuk yang Bakal Lindungi Israel dari Ancaman Iran
loading...
A
A
A
Meskipun F-22 Raptor belum pernah digunakan dalam pertempuran melawan Iran, kemampuan dan kehebatannya menawarkan keuntungan strategis bagi militer AS.
Kemampuan siluman, kecepatan, dan sistem canggih Raptor memberikan manfaat operasional yang sangat besar, mulai dari mengamankan dominasi udara hingga mendukung tujuan militer yang lebih luas di wilayah yang bermusuhan. Pengerahan F-22 mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran tentang segala kesialan.
Pada bulan Februari, dua pesawat pengebom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess melakukan serangan terhadap milisi yang didukung Iran dan target-target yang terkait dengan IRGC di Suriah dan Irak sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Beberapa sekutu regional bersedia menjadi tuan rumah bagi pasukan militer AS tetapi memilih untuk merahasiakan pengaturan ini. Di Timur Tengah, pesawat AS ditempatkan di beberapa pangkalan, termasuk Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi dan Pangkalan Udara Al-Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA).
Pesawat AS juga ditempatkan di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait, serta di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar—pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah. Namun, negara-negara ini dilaporkan sebelumnya telah melarang AS menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang Iran.
Selain itu, jet tempur F-16C/D yang dikerahkan dari Pangkalan Udara Aviano di Italia telah berpartisipasi aktif dalam misi pertahanan udara di wilayah tersebut.
Lebih jauh, kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN-71), yang dilengkapi dengan F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growler, juga diposisikan dengan baik untuk meningkatkan pertahanan terhadap ancaman udara.
Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln ke Timur Tengah untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt. Roosevelt, yang saat ini ditempatkan di Teluk Oman, akan kembali ke rumah akhir musim panas ini.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa Pentagon bermaksud untuk mempertahankan kehadiran kapal induk yang konsisten di wilayah tersebut sebagai pencegah terhadap Iran setidaknya hingga tahun depan.
Selanjutnya, kapal perusak dan kapal penjelajah yang dilengkapi dengan kemampuan pertahanan rudal balistik akan dikerahkan ke Timur Tengah dan Laut Mediterania. Namun, rincian spesifik tentang kapal baru mana yang akan dikirim ke Timur Tengah masih belum jelas.
Kemampuan siluman, kecepatan, dan sistem canggih Raptor memberikan manfaat operasional yang sangat besar, mulai dari mengamankan dominasi udara hingga mendukung tujuan militer yang lebih luas di wilayah yang bermusuhan. Pengerahan F-22 mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran tentang segala kesialan.
Pada bulan Februari, dua pesawat pengebom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess melakukan serangan terhadap milisi yang didukung Iran dan target-target yang terkait dengan IRGC di Suriah dan Irak sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.
Beberapa sekutu regional bersedia menjadi tuan rumah bagi pasukan militer AS tetapi memilih untuk merahasiakan pengaturan ini. Di Timur Tengah, pesawat AS ditempatkan di beberapa pangkalan, termasuk Pangkalan Udara Prince Sultan di Arab Saudi dan Pangkalan Udara Al-Dhafra di Uni Emirat Arab (UEA).
Pesawat AS juga ditempatkan di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait, serta di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar—pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah. Namun, negara-negara ini dilaporkan sebelumnya telah melarang AS menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang Iran.
Selain itu, jet tempur F-16C/D yang dikerahkan dari Pangkalan Udara Aviano di Italia telah berpartisipasi aktif dalam misi pertahanan udara di wilayah tersebut.
Lebih jauh, kapal induk USS Theodore Roosevelt (CVN-71), yang dilengkapi dengan F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growler, juga diposisikan dengan baik untuk meningkatkan pertahanan terhadap ancaman udara.
Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln ke Timur Tengah untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt. Roosevelt, yang saat ini ditempatkan di Teluk Oman, akan kembali ke rumah akhir musim panas ini.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa Pentagon bermaksud untuk mempertahankan kehadiran kapal induk yang konsisten di wilayah tersebut sebagai pencegah terhadap Iran setidaknya hingga tahun depan.
Selanjutnya, kapal perusak dan kapal penjelajah yang dilengkapi dengan kemampuan pertahanan rudal balistik akan dikerahkan ke Timur Tengah dan Laut Mediterania. Namun, rincian spesifik tentang kapal baru mana yang akan dikirim ke Timur Tengah masih belum jelas.