Gagal Kabur dengan Menyamar Wanita, Bos Geng Brazil Tewas di Penjara

Rabu, 07 Agustus 2019 - 19:17 WIB
Gagal Kabur dengan Menyamar Wanita, Bos Geng Brazil Tewas di Penjara
Gagal Kabur dengan Menyamar Wanita, Bos Geng Brazil Tewas di Penjara
A A A
RIO DE JANEIRO - Pemimpin geng narkoba di Brazil , Clauvino da Silva, 42, jadi berita utama pekan lalu setelah mencoba melarikan diri dari penjara dengan cara menyamar mirip seperti putrinya. Setelah gagal kabur, bos geng tersebut kini ditemukan tewas di sel penjaranya di Rio de Janeiro.

Petugas penjara, seperti dikutip dari BBC, Rabu (7/8/2019), mengatakan Silva ditemukan tewas gantung diri pada hari Selasa atau tiga hari setelah percobaan pelarian diri yang gagal.

Dia bunuh diri ketika sedang menjalani hukuman 73 tahun lebih 10 bulan penjara di sel isolasi atas kejahatan perdagangan narkoba.

Seperti diberitakan sebelumnya, foto dan video yang dirilis Sekretariat Lembaga Pemasyarakatan Rio de Janeiro tiga hari lalu menunjukkan Silva yang juga dikenal sebagai "Baixinho" atau "Kerdil" terlihat gugup ketika mencoba melewati para petugas lembaga pemasyarakatan. (Baca: Menyamar Mirip Putrinya, Bos Geng Brazil Coba Kabur dari Penjara )

Para petugas curiga dan akhirnya menangkap bos geng yang berdandan seperti perempuan tersebut.

Pihak berwenang saat itu mengatakan rencana Clauvino da Silva adalah meninggalkan putrinya yang berusia 19 tahun di penjara. Dugaan putrinya terlibat dalam pelarian yang gagal itu sedang diselidiki oleh penyidik ​​polisi.

Dalam penyamarannya, Silva mencoba menyembunyikan identitasnya dengan mengenakan kaus merah muda bergambar kartun donat, wig hitam, topeng silikon, dan celana jins ketat.

Clauvino da Silva adalah bagian dari kepemimpinan Red Command (Komando Merah), salah satu kelompok kriminal paling kuat yang mengendalikan perdagangan narkoba di sebagian besar wilayah Rio de Janeiro.

Sejak upaya pelarian diri yang gagal tersebut Silva dipindahkan ke penjara dengan keamanan maksimum. Namun, dia justru ditemukan tewas.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4240 seconds (0.1#10.140)