Bertugas di dekat Rumah Ismail Haniyeh, Jurnalis dan Juru Kamera Al Jazeera Tewas Dibom Israel

Kamis, 01 Agustus 2024 - 16:05 WIB
loading...
Bertugas di dekat Rumah...
Jurnalis Al Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul dan juru kameranya Rami al-Rifi tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Foto/CNN
A A A
GAZA - Jurnalis Al Jazeera berbahasa Arab Ismail al-Ghoul dan juru kameranya Rami al-Rifi tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza . Mereka tewas setelah meliputi di dekat kediaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Kedua wartawan tewas ketika mobil mereka dihantam pada hari Rabu di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza, menurut informasi awal.

Mereka berada di daerah tersebut untuk melaporkan dari dekat rumah Ismail Haniyeh di Gaza, pemimpin politik Hamas yang dibunuh pada dini hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran, dalam sebuah serangan yang oleh kelompok itu dituduhkan kepada Israel.

Anas al-Sharif dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza, berada di rumah sakit tempat jenazah kedua rekannya dibawa. “Ismail menyampaikan penderitaan warga Palestina yang mengungsi dan penderitaan yang terluka serta pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan [Israel] terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza,” katanya.

“Perasaan itu – tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan apa yang terjadi.”

Ismail dan Rami mengenakan rompi media dan ada tanda pengenal di mobil mereka saat mereka diserang. Mereka terakhir kali menghubungi newsroom sekitar 15 menit sebelum serangan.

Selama panggilan tersebut, mereka melaporkan serangan terhadap sebuah rumah di dekat tempat mereka melaporkan dan diminta untuk segera pergi. Mereka melakukannya, dan sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab saat mereka terbunuh.

Tidak ada komentar langsung dari Israel, yang sebelumnya membantah telah menargetkan jurnalis dalam perang 10 bulan di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 39.445 orang, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan wanita.

Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera Media Network menyebut pembunuhan itu sebagai "pembunuhan yang ditargetkan" oleh pasukan Israel dan berjanji untuk "mengambil semua tindakan hukum untuk mengadili para pelaku kejahatan ini".

“Serangan terbaru terhadap jurnalis Al Jazeera ini merupakan bagian dari kampanye penargetan sistematis terhadap jurnalis jaringan tersebut dan keluarga mereka sejak Oktober 2023,” demikian keterangan Al Jazeera.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)