Gagal Lindungi Ismail Haniyeh, Iran Diprediksi Akan Balas Dendam
loading...
A
A
A
TEHERAN - Abas Aslani, seorang peneliti di Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, berbicara kepada Al Jazeera beberapa waktu lalu tentang implikasi keamanan bagi Iran setelah pembunuhan kepala politik Hamas , Ismail Haniyeh, di ibu kotanya.
"Apa yang terjadi di Teheran merupakan hal buruk bagi aparat keamanan Iran... dan itulah sebabnya Iran entah bagaimana merasa harus menanggapi ini," kata Aslani kepada Al Jazeera.
"Ini bukan berita baik bagi aparat keamanan di Teheran," kata Aslani.
Menurut Aslani, pembalasan atau tanggapan dari pihak Iran mungkin tidak dapat dihindari. "Tetapi saya belum yakin tentang kualitas [tanggapan apa pun]," katanya.
"Saya pikir itu belum dapat dipastikan," tambahnya. "Tetapi ini, dari perspektif keamanan, sangat penting bagi Iran."
Sebelumnya, Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran.
Melansir Press TV, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi bahwa Haniyeh dan salah seorang pengawalnya tewas ketika kediaman mereka diserang di Teheran.
Pembunuhan itu menyebabkan sebuah proyektil menghantam sebuah kediaman yang diperuntukkan bagi veteran perang di ibu kota Iran pada pukul 02:00 waktu setempat pada Rabu (31/7/2024).
Pernyataan IRGC mengatakan serangan itu sedang diselidiki dan hasilnya akan diumumkan kemudian hari ini. Pemimpin perlawanan Palestina itu berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian.
"Apa yang terjadi di Teheran merupakan hal buruk bagi aparat keamanan Iran... dan itulah sebabnya Iran entah bagaimana merasa harus menanggapi ini," kata Aslani kepada Al Jazeera.
"Ini bukan berita baik bagi aparat keamanan di Teheran," kata Aslani.
Menurut Aslani, pembalasan atau tanggapan dari pihak Iran mungkin tidak dapat dihindari. "Tetapi saya belum yakin tentang kualitas [tanggapan apa pun]," katanya.
"Saya pikir itu belum dapat dipastikan," tambahnya. "Tetapi ini, dari perspektif keamanan, sangat penting bagi Iran."
Sebelumnya, Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran.
Melansir Press TV, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi bahwa Haniyeh dan salah seorang pengawalnya tewas ketika kediaman mereka diserang di Teheran.
Pembunuhan itu menyebabkan sebuah proyektil menghantam sebuah kediaman yang diperuntukkan bagi veteran perang di ibu kota Iran pada pukul 02:00 waktu setempat pada Rabu (31/7/2024).
Pernyataan IRGC mengatakan serangan itu sedang diselidiki dan hasilnya akan diumumkan kemudian hari ini. Pemimpin perlawanan Palestina itu berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian.
(ahm)