Perjanjian INF 'Mati', NATO Salahkan Rusia

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 00:37 WIB
Perjanjian INF Mati,...
Perjanjian INF 'Mati', NATO Salahkan Rusia
A A A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, menyalahkan Rusia atas runtuhnya Traktat Angkatan Nuklir Jarak Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces/INF). Pemicunya adalah karena Rusia menyebarkan sistem rudal SSC-8.

Menurut Stoltenberg rudal SSC08 berkemampuan nuklir, mobile, sulit terdeteksi dan menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir dalam konflik bersenjata. Ia menekankan bahwa semua sekutu NATO setuju jika rudal tersebut melanggar Perjanjian INF, dan Rusia terus mengembangkan dan menyerbarkan sistem tersebut, meskipun bertahun-tahun terikat dengan perjanjian itu dengan AS dan sekutu lainnya.

"Kami menyesal bahwa Rusia tidak menunjukkan kemauan dan tidak mengambil langkah untuk memenuhi kewajiban internasionalnya," katanya seperti dikutip Sindonews dari situs NATO, Sabtu (3/8/2019).

Stoltenberg menekankan bahwa semua Sekutu mendukung keputusan AS untuk mundur. "Tidak ada perjanjian internasional yang efektif jika hanya dihormati oleh satu pihak. Rusia memikul tanggung jawab tunggal atas runtuhnya Perjanjian," tegasnya.

Dikatakan oleh Stoltenberg, NATO sekarang akan bekerja pada isu-isu seperti latihan, intelijen, pengawasan dan pengintaian, pertahanan udara dan rudal, serta kemampuan konvensional, sementara juga memastikan bahwa pencegah nuklir NATO tetap aman, terjamin dan efektif.

"Kami tidak akan terburu-buru mengimplementasikan atau membuat langkah terburu-buru; kami akan mempertimbangkan pilihan kami dengan hati-hati," ia menekankan.

"Semua yang kita lakukan akan seimbang, terkoordinasi, dan defensif," imbuhnya.

Lebih lanjut Stoltenberg mencatat bahwa Sekutu tetap berkomitmen kuat untuk mempertahankan kontrol senjata internasional yang efektif, pelucutan senjata dan non-proliferasi.

"Kami tidak akan mencerminkan apa yang dilakukan Rusia, kami tidak ingin perlombaan senjata baru, dan kami tidak memiliki niat untuk mengerahkan rudal nuklir berbasis darat baru di Eropa. NATO terus bercita-cita untuk hubungan yang konstruktif dengan Rusia, ketika tindakan Rusia memungkinkan itu terjadi," tukasnya.
(ian)
Berita Terkait
Pompeo: Obama Buat AS...
Pompeo: Obama Buat AS Dalam Bahaya dengan Patuhi Perjanjian INF
NATO Desak Rusia Perpanjang...
NATO Desak Rusia Perpanjang Perjanjian Kontrol Senjata dengan AS
Senjata Amerika Serikat...
Senjata Amerika Serikat Sudah Ada di Lapangan Tembak Ukraina
NATO Desak Rusia Tidak...
NATO Desak Rusia Tidak Tangguhkan Perjanjian Nuklir New START
Rusia Menarik Diri dari...
Rusia Menarik Diri dari Perjanjian Angkatan Bersenjata Eropa
Putin Menarik Rusia...
Putin Menarik Rusia dari Perjanjian Nuklir Terakhir dengan Amerika Serikat
Berita Terkini
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
23 menit yang lalu
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
1 jam yang lalu
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
1 jam yang lalu
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
2 jam yang lalu
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
3 jam yang lalu
Mengejutkan, Eks Panglima...
Mengejutkan, Eks Panglima Militer Israel Puji Hamas: Mereka Bikin Tentara Zionis Terhipnotis
4 jam yang lalu
Infografis
Inggris Saat Ini Menghadapi...
Inggris Saat Ini Menghadapi Ancaman 800 Rudal Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved