Pompeo: Obama Buat AS Dalam Bahaya dengan Patuhi Perjanjian INF

Senin, 11 Januari 2021 - 13:49 WIB
loading...
Pompeo: Obama Buat AS...
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menuduh mantan Presiden AS, Barack Obama mempertaruhkan nyawa warga Amerika dengan mematuhi Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo menuduh mantan Presiden AS, Barack Obama mempertaruhkan nyawa warga Amerika dengan mematuhi Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). INF adalah salah satu kontrol senjata dengan Rusia, yang sudah ditinggalkan AS.

"Ada dua pihak dalam Perjanjian INF. Presiden Obama mempertaruhkan nyawa Amerika dengan membatasi militer kami, sementara Rusia menipu dan membangun sistemnya," ucap Pompeo.

"Ketika hanya satu pihak dalam perjanjian dua pihak yang mematuhi, itu disebut bodoh," sambungnya dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/1/2021).

Dia kemudian melemparkan pujian kepada Donald Trump, yang menurutnya telah membuat langkah tepat dan berani untuk menarik keluar AS dari perjanjian tersebut. ( Baca juga: Pompeo: AS Tidak Akan Disandera Oleh Iran )

"Presiden kita sebelumnya melucuti secara sepihak berdasarkan Perjanjian INF. Kami mengatakan "cukup" dan meninggalkan kesepakatan sepihak yang membuat Amerika tidak berdaya," ujarnya.

Pemerintah AS menarik diri dari Perjanjian INF secara resmi pada Agustus 2019, menuduh Rusia melanggar ketentuannya. Menurut pemerintah AS, pengembangan rudal 9M729 oleh Rusia merupakan pelanggaran perjanjian.

John Bolton yang saat itu menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional Trump, kemudian mengakui bahwa Washington melakukan langkah tersebut karena perjanjian tersebut tidak termasuk China. ( Baca juga: Rekomendasi Buku dari Barack Obama, dari Fiksi hingga Autobiografi )
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)