Turki dan Rusia Kutuk Pembunuhan Keji Ismail Haniyeh oleh Israel

Rabu, 31 Juli 2024 - 13:45 WIB
loading...
Turki dan Rusia Kutuk...
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Dolmabahce di Istanbul pada 20 April 2024. Foto/Murat Cetinmuhurdar/Kepresidenan Turki/Anadolu Agency
A A A
ANKARA - Pemerintah Turki dan Rusia mengutuk pembunuhan keji terhadap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengatakan, “Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sekali lagi menunjukkan pemerintah Netanyahu di Israel tidak memiliki niat mencapai perdamaian.”

“Kawasan tersebut akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar jika (masyarakat) internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel,” ungkap Kemlu Turki, dilansir Anadolu.



Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov menyatakan, “Pembunuhan pemimpin politik utama Hamas Ismail Haniyeh adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima.”

“Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima, dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut,” ungkap Mikhail Bogdanov seperti dikutip RIA Novosti.

Aljazeera melaporkan, “Orang-orang berkomentar bahwa Hamas adalah ide sekaligus manusia. Dan apa yang dilakukan Netanyahu, perdana menteri Israel, adalah pamer kekuatan, seperti pada serangan tadi malam (di Beirut) dan sekarang Teheran.”

“Ini bukan pertama kalinya kita melihat kepemimpinan puncak disingkirkan. Pendiri Hamas dibunuh pada tahun 2004 dan kemudian dalam rentang waktu satu bulan, orang kedua dalam gerakan Hamas juga dibunuh,” papar Aljazeera.

Awal tahun ini, pemimpin Hamas lainnya, Saleh al-Arouri, dibunuh di Beirut. Namun, bagaimana hal itu akan memengaruhi negosiasi gencatan senjata atau pelaksanaan perang masih belum jelas.

Sejauh ini, apa yang kita lihat, tidak ada perubahan signifikan dalam pelaksanaan perang di Jalur Gaza. Pembunuhan terus berlanjut. Penghancuran terus berlanjut.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)