Iran: Beri Jalan Saudi Memperoleh Senjata Nuklir, AS Munafik

Kamis, 01 Agustus 2019 - 08:50 WIB
Iran: Beri Jalan Saudi Memperoleh Senjata Nuklir, AS Munafik
Iran: Beri Jalan Saudi Memperoleh Senjata Nuklir, AS Munafik
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif menganggap Amerika Serikat munafik. Alasannya, Washington memberi jalan bagi Arab Saudi untuk memperoleh senjata nuklir.

Padahal, menurut Zarif, Saudi telah membunuh lebih dari 3.000 warga AS. Tudingan pembunuhan massal itu merujuk pada serangan teror 11 September 2001 atau 9/11, di mana sebagian besar para tersangkanya diidentifikasi sebagai warga Saudi.

Menlu Zarif membuat komentar itu ketik merespons video klip di Twitter dari Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton di Young America's Foundation, di mana ia memuji keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran pada tahun lalu.

Bolton berpendapat perjanjian itu "gagal sama sekali dalam mencegah rezim para Mullah memperoleh senjata nuklir". Sebutan para Mullah itu merujuk pada orang-orang Islam Iran yang berpendidikan tinggi.

"Membunuh 3.000 lebih orang Amerika tetapi tetaplah klien AS dan Anda dapat memiliki senjata nuklir, bahkan mendapatkan bantuan untuk memperolehnya," kata Zarif di Twitter.

Pernyataan itu merujuk pada fakta bahwa 15 dari 19 pembajak pesawat dalam serangan 9/11 adalah warga Saudi. Para pembajak pesawat itu berafiliasi dengan al-Qaeda.

"Tetapi menolak untuk tunduk pada keinginan #B_Team," lanjut tweet Zarif, mengutip ungkapan yang telah ia ciptakan untuk menggambarkan Bolton dan para pemimpin Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Anda bahkan tidak dapat memiliki energi nuklir yang damai. Tampaknya bukan masalah bahwa 'Iran membunuh ISIS' sementara klien AS mempersenjatai itu," imbuh Zarif, dikutip Newsweek, Kamis (1/8/2019).

Trump mengakui pada Januari bahwa Iran membunuh para militan ISIS. Namun, AS dan Iran tidak pernah bersedia bekerja sama dalam melawan kelompok ekstremis tersebut.

Pada tahun 2016, Iran dan Arab Saudi secara resmi memutuskan hubungan diplomatik setelah massa di Teheran membakar Kedutaan Besar Arab Saudi di kota itu. Amuk massa ini sebagai reaksi atas eksekusi ulama Syiah Saudi, Nimr al-Nimr atas tuduhan terlibat terorisme.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3536 seconds (0.1#10.140)