AS Jatuhkan Sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran

Kamis, 01 Agustus 2019 - 06:29 WIB
AS Jatuhkan Sanksi kepada...
AS Jatuhkan Sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran
A A A
WASHINGTON - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, setelah mengancam akan melakukannya beberapa bulan lalu. Zarif adalah kritikus vokal kebijakan AS terhadap Iran.

Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi itu setelah sebelumnya menolak memasukkan Zarif dalam daftar hitam awal bulan ini. Langkah ini dilakukan di saat yang kritisnya hubungan AS-Iran, dengan Washington saat ini menyusun misi maritim multinasional untuk melindungi lalu lintas pengiriman di Teluk Persia dan memerangi "agresi" Iran. (Baca juga: AS Tidak Akan Masukkan Menlu Iran dalam Daftar Hitam )

"Javad Zarif mengimplementasikan agenda sembrono Pemimpin Tertinggi Iran, dan merupakan juru bicara utama rezim Iran di seluruh dunia," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

"Amerika Serikat mengirimkan pesan yang jelas kepada rezim Iran bahwa perilakunya baru-baru ini benar-benar tidak dapat diterima," imbuhnya seperti dinukil dari RT, Kamis (1/8/2019).

Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa sanksi terhadap diplomat top Teheran itu dapat secara permanen menutup pintu resolusi diplomatik atas kebuntuan saat ini. Selain itu sanksi tersebut dapat memperkuat kepercayaan pemerintah Iran bahwa AS tidak mencari dialog.

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan kepada Reuters bahwa AS tidak menganggap Zarif sebagai titik kontak utama untuk pembicaraan nuklir potensial, dan ingin berbicara dengan seseorang yang merupakan pembuat keputusan penting.

Di samping dampak diplomatik, sanksi-sanksi itu tampaknya tidak akan menyusahkan Zarif, yang mengatakan sejak awal bahwa ia tidak memiliki properti atau kepentingan di luar Iran.

"Terima kasih telah menganggapku ancaman besar bagi agendamu," tweetnya.

Sejak mengundurkan diri secara sepihak dari perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 tahun lalu, Washington secara terus-menerus menerapkan kembali sanksi ekonomi menggigit pada Iran, yang menargetkan sektor energi, perkapalan, perbankan, dan militer negara tersebut. AS juga telah memberi sanksi kepada pejabat tinggi Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dan para pembantunya, dan perwira militer berpangkat tinggi. (Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi untuk Ayatollah Ali Khamenei )

Washington telah menyalahkan Iran atas serangkaian serangan sabotase terhadap kapal tanker minyak di wilayah Selat Hormuz, dan mengirim kapal induk serta pembom strategis ke Teluk Persia sebagai tanggapan. Pengumuman baru-baru ini tentang misi maritim menyusul penyitaan Iran atas kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz awal bulan ini.

Di tengah-tengah perselisihan dengan Iran, para pejabat AS menyatakan bahwa Washington terbuka dan siap untuk berdialog, Iran harus terlebih dahulu memenuhi daftar permintaan. Teheran juga telah mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi, tetapi hanya dengan pijakan yang sama dan tanpa ancaman dan ultimatum oleh AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0939 seconds (0.1#10.140)