Pemberontak Mali Bantai Puluhan Tentara Bayaran Rusia, Komandan Wagner Minta Bantuan Putin
loading...
A
A
A
Rusich mengatakan bahwa dia telah menghubungi pasukan khusus Rusia serta Korps Afrika—kelompok yang dibentuk untuk membawa tentara bayaran Rusia di bawah kendali Kremlin setelah kematian pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin.
"Saya hanya meminta bantuan dari Kementerian Pertahanan dan dari pemerintah Ibu Pertiwi untuk membantu," katanya.
"Serangan itu sangat signifikan dan menunjukkan peningkatan kemampuan suku Tuareg," kata Olayinka Ajala, seorang pakar Afrika Barat dan dosen senior politik dan hubungan internasional di Universitas Leeds Beckett di Inggris.
Ajala mengatakan ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa suku Tuareg sekarang didukung oleh militer Prancis. "Dan mereka membangun aliansi dengan pasukan terkait al-Qaeda," katanya.
"Ini mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2012 dengan suku Tuareg," katanya kepada Newsweek.
"Saya rasa akan ada serangan udara besar-besaran di daerah itu dalam beberapa hari ke depan dengan korban sipil."
Selain berperan dalam invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Wagner memberi Kremlin jejak di Afrika yang diklaim menawarkan perlindungan kepada pemerintah terhadap ancaman kudeta dengan imbalan akses ke sumber daya alam.
Saluran Telegram independen Sirena mengatakan Wagner telah berada di Mali sejak 2021 ketika junta militer berkuasa di negara itu, yang mana kelompok tersebut membantu mempertahankan kekuasaannya, meskipun otoritas negara tersebut mengatakan mereka adalah "instruktur" yang melatih militer.
Dikatakan juga bahwa penyergapan pada akhir pekan tersebut mungkin telah menimbulkan jumlah korban terbanyak pada Wagner dalam satu pertempuran sejak 2018 ketika Angkatan Udara AS menembaki kelompok tersebut di Suriah.
"Saya hanya meminta bantuan dari Kementerian Pertahanan dan dari pemerintah Ibu Pertiwi untuk membantu," katanya.
"Serangan itu sangat signifikan dan menunjukkan peningkatan kemampuan suku Tuareg," kata Olayinka Ajala, seorang pakar Afrika Barat dan dosen senior politik dan hubungan internasional di Universitas Leeds Beckett di Inggris.
Ajala mengatakan ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa suku Tuareg sekarang didukung oleh militer Prancis. "Dan mereka membangun aliansi dengan pasukan terkait al-Qaeda," katanya.
"Ini mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2012 dengan suku Tuareg," katanya kepada Newsweek.
"Saya rasa akan ada serangan udara besar-besaran di daerah itu dalam beberapa hari ke depan dengan korban sipil."
Selain berperan dalam invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Wagner memberi Kremlin jejak di Afrika yang diklaim menawarkan perlindungan kepada pemerintah terhadap ancaman kudeta dengan imbalan akses ke sumber daya alam.
Saluran Telegram independen Sirena mengatakan Wagner telah berada di Mali sejak 2021 ketika junta militer berkuasa di negara itu, yang mana kelompok tersebut membantu mempertahankan kekuasaannya, meskipun otoritas negara tersebut mengatakan mereka adalah "instruktur" yang melatih militer.
Dikatakan juga bahwa penyergapan pada akhir pekan tersebut mungkin telah menimbulkan jumlah korban terbanyak pada Wagner dalam satu pertempuran sejak 2018 ketika Angkatan Udara AS menembaki kelompok tersebut di Suriah.
(mas)