Mengapa Zionis Bombardir Yaman Tak Bikin Houthi Kapok Serang Israel, Ini Analisanya
loading...
A
A
A
Respons Israel menggambarkan upayanya untuk membangun kembali pencegahan setelah pelanggaran tersebut, “mengirimkan pesan” tidak hanya kepada kelompok Houthi tetapi juga kepada faksi-faksi lain yang didukung Iran di wilayah tersebut.
Yaman kini menjadi negara keenam yang diserang Israel sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober, bergabung dengan daftar negara yang mencakup Palestina, Lebanon, Suriah, Irak, dan Iran.
Serangan pekan lalu adalah salah satu serangan paling brutal Israel di Yaman, bahkan dibandingkan dengan sejumlah operasi gabungan AS-Inggris yang dilakukan sejak Januari untuk mencegah gangguan Houthi terhadap kapal-kapal perdagangan internasional di Laut Merah sejak Desember 2023.
Kelompok Houthi menggambarkan serangannya sebagai bentuk "sanksi" terhadap Israel atas atas perang brutal Zionis di Gaza.
Kelompok ini telah menjadi duri bagi Israel dan memberikan tekanan ekstra terhadap Israel bersama dengan faksi lain yang didukung Iran.
Pelabuhan komersial Eilat di Israel telah bangkrut setelah serangan Houthi, dan pada 21 Juli pelabuhan itu mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar setengah pekerjanya, yang menunjukkan potensi gangguan yang dimiliki kelompok Houthi.
Namun, keputusan Israel untuk menyerang Yaman mungkin merupakan kemenangan bagi kelompok Houthi, karena mereka semakin meningkatkan popularitas mereka di kalangan masyarakat Yaman dan kelompok pro-Palestina di Timur Tengah.
Di dalam negeri, hal ini kemungkinan akan membantu Houthi memperkuat pengaruh mereka di wilayah yang mereka rebut selama perang Yaman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim serangan terhadap Hodeidah bertujuan untuk menghalangi kelompok Houthi menerima senjata yang dipasok Iran.
Yaman kini menjadi negara keenam yang diserang Israel sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober, bergabung dengan daftar negara yang mencakup Palestina, Lebanon, Suriah, Irak, dan Iran.
Menumbuhkan Kekuatan Houthi
Serangan pekan lalu adalah salah satu serangan paling brutal Israel di Yaman, bahkan dibandingkan dengan sejumlah operasi gabungan AS-Inggris yang dilakukan sejak Januari untuk mencegah gangguan Houthi terhadap kapal-kapal perdagangan internasional di Laut Merah sejak Desember 2023.
Kelompok Houthi menggambarkan serangannya sebagai bentuk "sanksi" terhadap Israel atas atas perang brutal Zionis di Gaza.
Kelompok ini telah menjadi duri bagi Israel dan memberikan tekanan ekstra terhadap Israel bersama dengan faksi lain yang didukung Iran.
Pelabuhan komersial Eilat di Israel telah bangkrut setelah serangan Houthi, dan pada 21 Juli pelabuhan itu mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan sekitar setengah pekerjanya, yang menunjukkan potensi gangguan yang dimiliki kelompok Houthi.
Namun, keputusan Israel untuk menyerang Yaman mungkin merupakan kemenangan bagi kelompok Houthi, karena mereka semakin meningkatkan popularitas mereka di kalangan masyarakat Yaman dan kelompok pro-Palestina di Timur Tengah.
Di dalam negeri, hal ini kemungkinan akan membantu Houthi memperkuat pengaruh mereka di wilayah yang mereka rebut selama perang Yaman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeklaim serangan terhadap Hodeidah bertujuan untuk menghalangi kelompok Houthi menerima senjata yang dipasok Iran.