Profil Kamala Harris, Wapres AS yang Didukung Biden Jadi Capres

Senin, 22 Juli 2024 - 09:12 WIB
loading...
Profil Kamala Harris,...
Kamala Devi Harris, Wapres AS yang didukung Presiden Joe Biden untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Presiden Joe Biden telah mengundurkan diri dari pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan digelar 5 November 2024. Dia melepaskan statusnya sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrat.

“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk melayani sebagai Presiden Anda,” tulis Biden dalam surat yang di-posting di X sebelum pukul 14.00 siang pada hari Minggu waktu Amerika.

"Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara jika saya mundur dan fokus hanya pada memenuhi tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya.”

Dalam postingan terpisah yang dikeluarkan beberapa menit kemudian, Biden memberikan dukungannya kepada Wakil Presiden (Wapres) Kamala Harris untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.



Profil Kamala Harris


Kamala Devi Harris (59) adalah seorang politisi dan jaksa Amerika yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS sejak 20 Januari 2021.

Dia adalah wanita pertama, orang Asia-Amerika pertama, dan orang Afrika-Amerika kedua yang menjabat sebagai wakil presiden di Amerika Serikat.

Sebelum terpilih sebagai wakil presiden, Harris menjabat sebagai senator Amerika Serikat dari California sejak tahun 2017 hingga 2021.

Ibunya adalah Shyamala Gopalan Harris, wanita kelahiran India 7 April 1938. Shyamala Gopalan adalah seorang ahli biokimia yang pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1958 untuk mengejar gelar doktor di bidang nutrisi dan biokimia. Dia memperoleh gelar Ph.D. dari University of California, Berkeley pada tahun 1964. Shyamala Gopalan meninggal pada tahun 2009.

Ayahnya, Donald Harris, adalah pria kelahiran Jamaika 23 Agustus 1938. Donald Harris adalah seorang profesor ekonomi yang mengajar di University of California, Berkeley. Dia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1961 untuk mengejar gelar master dan doktor di bidang ekonomi. Donald Harris memiliki latar belakang keturunan Afrika dan keturunan Jamaika.

1. Pendidikan Kamala Harris


Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California. Keluarganya memiliki latar belakang budaya yang kaya dan mendidik Harris dengan nilai-nilai keras dan pendidikan yang kuat.

Harris lulus dengan gelar sarjana di bidang Politik dan Ekonomi dari Howard University di Washington, D.C. pada tahun 1986. Selanjutnya, ia mendapatkan gelar Juris Doctor (J.D.) dari Sekolah Hukum Universitas California, Hastings pada tahun 1989.

2. Karier Hukum


Setelah lulus dari sekolah hukum, Kamala Harris bekerja sebagai jaksa penuntut di Kantor Jaksa Distrik Alameda County, California.

Dia kemudian pindah ke San Francisco, di mana dia menjadi jaksa distrik San Francisco pada tahun 2003. Pada tahun 2010, Harris terpilih sebagai Jaksa Agung California, menjadikannya wanita pertama yang menjabat dalam posisi tersebut di negara bagian California.

Sebagai jaksa agung, Harris fokus pada isu-isu keadilan sosial, termasuk hak perempuan dan hak-hak imigran, serta memperjuangkan reformasi sistem peradilan pidana.

3. Karier Politik


Pada tahun 2016, Kamala Harris terpilih sebagai senator Amerika Serikat dari California, menggantikan Barbara Boxer.

Sebagai senator, Harris terkenal dengan pekerjaannya dalam memperjuangkan hak-hak sipil, keadilan rasial, perlindungan imigran, dan berbagai isu kesejahteraan sosial lainnya.

Dia juga menjadi anggota beberapa komite utama di Senat, termasuk Komite Kehakiman dan Komite Keperluan Darurat.

3. Wakil Presiden AS


Pada 2020, Kamala Harris menjadi kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat bersama Joe Biden, dan pada November 2020, mereka memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat.

Sejak dilantik sebagai wakil presiden, Harris telah aktif terlibat dalam berbagai inisiatif pemerintahan Biden, termasuk penanganan krisis Covid-19, kebijakan imigrasi, dan upaya-upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi Amerika Serikat.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)