Rusia Ancam Kerahkan Senjata Nuklir untuk Merespons Penempatan Rudal AS di Jerman
loading...
A
A
A
Ryabkov mengatakan, "Moskow akan mengambil langkah-langkah kompensasi dengan cara yang kami anggap paling dapat diterima jika pejabat Jerman membenarkan eskalasi tindakan mereka dengan dalih bahwa kami memiliki sesuatu di wilayah ini.”
“Kaliningrad tidak terkecuali dalam hal tekad mutlak kami untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk menyingkirkan mereka yang mungkin menyembunyikan niat agresif dan mencoba memprovokasi kami untuk mengambil langkah-langkah tertentu yang tidak diinginkan oleh siapa pun dan penuh dengan komplikasi lebih lanjut,” imbuh diplomat Rusia tersebut.
Pengerahan senjata Amerika tersebut akan menandai kembalinya rudal jelajah AS ke Jerman setelah absen selama 20 tahun.
Pengerahan rudal balistik Pershing oleh AS di Jerman Barat pada puncak Perang Dingin pada tahun 1980-an memicu demonstrasi yang meluas, dengan ratusan ribu orang melakukan protes.
Washington terus menempatkan rudal selama reunifikasi Jerman hingga tahun 1990-an. Namun setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di Eropa seiring dengan berkurangnya ancaman dari Moskow.
Kini negara-negara NATO—yang dipelopori oleh Amerika Serikat—telah memperkuat pertahanan mereka di Eropa setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
“Kaliningrad tidak terkecuali dalam hal tekad mutlak kami untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk menyingkirkan mereka yang mungkin menyembunyikan niat agresif dan mencoba memprovokasi kami untuk mengambil langkah-langkah tertentu yang tidak diinginkan oleh siapa pun dan penuh dengan komplikasi lebih lanjut,” imbuh diplomat Rusia tersebut.
Pengerahan senjata Amerika tersebut akan menandai kembalinya rudal jelajah AS ke Jerman setelah absen selama 20 tahun.
Pengerahan rudal balistik Pershing oleh AS di Jerman Barat pada puncak Perang Dingin pada tahun 1980-an memicu demonstrasi yang meluas, dengan ratusan ribu orang melakukan protes.
Washington terus menempatkan rudal selama reunifikasi Jerman hingga tahun 1990-an. Namun setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di Eropa seiring dengan berkurangnya ancaman dari Moskow.
Kini negara-negara NATO—yang dipelopori oleh Amerika Serikat—telah memperkuat pertahanan mereka di Eropa setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(mas)