Rusia Marah karena AS Hendak Kerahkan Rudal Tomahawk dan Hipersonik ke Jerman

Jum'at, 12 Juli 2024 - 10:27 WIB
loading...
Rusia Marah karena AS...
Rusia marah dengan keputusan AS untuk menempatkan rudal-rudal jarak jauh, termasuk misil Tomahawk dan misil hipersonik, di Jerman mulai 2026. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia marah dengan pengumuman Amerika Serikat (AS) bahwa Washington memutuskan untuk menempatkan rudal-rudal jarak jauh, termasuk misil Tomahawk dan misil hipersonik di Jerman mulai 2026.

Moskow menganggap keputusan Amerika itu sebagai sinyal Perang Dingin baru.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengeluarkan peringatan keras kepada Berlin, dan menegaskan bahwa Moskow akan menanggapi keputusan tersebut secara militer—yang menurutnya bertujuan untuk mengganggu keamanan Rusia dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

“NATO sekarang terlibat penuh dalam konflik,” katanya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (12/7/2024). ”Tindakan tersebut hanyalah salah satu mata rantai dalam rangkaian eskalasi.”



Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut langkah yang direncanakan tersebut sebagai ancaman yang sangat serius bagi Rusia. “Akan dianalisis secara cermat oleh Moskow, yang akan mengambil langkah-langkah yang bijaksana, terkoordinasi dan efektif untuk membendung NATO,” ujarnya.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, membela keputusan Wahington. ”Apa yang kami kerahkan ke Jerman adalah kemampuan pertahanan. Seperti banyak kemampuan pertahanan lainnya yang telah kami terapkan di seluruh aliansi selama beberapa dekade,” katanya.

”Meningkatnya serangan Rusia tidak akan menghalangi kami untuk melakukan apa yang kami anggap perlu untuk menjaga aliansi tetap kuat,” ujarnya.

Para pejabat Rusia dan AS telah saling menuduh satu sama lain memprovokasi eskalasi ketika para pakar pengendalian senjata memperingatkan bahwa penempatan rudal di benua Eropa, setelah runtuhnya perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF), dapat memicu perlombaan senjata baru.

Keputusan untuk menempatkan rudal jelajah non-nuklir Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik di Jerman mulai tahun 2026 disambut baik oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang mengatakan hal itu “sangat cocok” dengan strategi keamanan pemerintahnya—bahkan ketika langkah tersebut menuai kritik keras karena akan membuat Jerman lebih rentan terhadap serangan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Klinik Kecantikan Ternama...
Klinik Kecantikan Ternama Buka di PIK Jakut, Hadirkan Perawatan Modern
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Meriahkan Gala Premier Sinetron Gober Parijs Van Java
Polda Jabar: Hasil Tes...
Polda Jabar: Hasil Tes DNA Alat Kontrasepsi Terbukti Milik Dokter Cabul Priguna
Berita Terkini
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
14 menit yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
1 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
2 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
4 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
6 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
7 jam yang lalu
Infografis
Jerman Khawatir Bom...
Jerman Khawatir Bom Nuklir AS Tak Bela NATO saat Perang Lawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved