Putra Netanyahu Tuduh Negara Islam Ini Salah Satu Sponsor Terbesar Terorisme
loading...
A
A
A
“Target sebenarnya mereka adalah meruntuhkan tatanan sosial di Amerika Serikat. Israel hanyalah sebuah eksperimen untuk melihat seberapa baik pasukan penindas dan perusuh ini bekerja ketika mereka benar-benar ingin memanfaatkannya," katanya.
Yair tidak menyinggung 120 tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza, yang sedang diusahakan untuk dibebaskan oleh para pemimpin Qatar melalui perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Seorang pejabat senior Qatar, ketika berbicara dengan Walla, menolak tuduhan Yair Netanyahu."Itu kebohongan dan omong kosong yang tidak bertanggung jawab,” katanya, dan menyatakan bahwa pemilihan waktu untuk menyampaikan pernyataannya, di tengah negosiasi kritis, hanya dapat memperumit masalah.
“Kata-kata Yair Netanyahu tampaknya disalin langsung dari pedoman organisasi ekstremis yang bermusuhan dan menentang solusi damai terhadap krisis di Gaza,” kata pejabat tersebut kepada Walla.
“Klaim palsu ini tidak akan mengurangi tekanan pada mereka yang memilih untuk melanjutkan perang.”
Pejabat tersebut juga menjawab tuduhan mengenai pendanaan Qatar terhadap universitas-universitas Amerika, dan mengklarifikasi bahwa pembayaran tersebut bukanlah sumbangan melainkan biaya untuk kampus satelit universitas-universitas tersebut di Qatar.
“Qatar tidak terlibat dalam demonstrasi kampus baru-baru ini di AS,” imbuh dia.
Menurut Times of Israel, Kamis (18/7/2024), Yair Netanyahu telah tinggal di Florida sejak tahun lalu setelah orang tuanya dilaporkan meminta dia berhenti memposting di media sosial dan menghindari komunikasi langsung dengan anggota parlemen atau menteri Israel.
Langkah ini menyusul tuduhan bahwa dia mengobarkan ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.
Selain kehadirannya yang kontroversial di media sosial, yang berujung pada tindakan hukum, Yair juga menghadapi kritik karena tetap tinggal di AS meskipun Israel sedang perang, sementara puluhan ribu warga Israel kembali ke negaranya untuk bergabung dengan 360.000 tentara cadangan yang telah dipanggil tugas.
Yair tidak menyinggung 120 tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza, yang sedang diusahakan untuk dibebaskan oleh para pemimpin Qatar melalui perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Seorang pejabat senior Qatar, ketika berbicara dengan Walla, menolak tuduhan Yair Netanyahu."Itu kebohongan dan omong kosong yang tidak bertanggung jawab,” katanya, dan menyatakan bahwa pemilihan waktu untuk menyampaikan pernyataannya, di tengah negosiasi kritis, hanya dapat memperumit masalah.
“Kata-kata Yair Netanyahu tampaknya disalin langsung dari pedoman organisasi ekstremis yang bermusuhan dan menentang solusi damai terhadap krisis di Gaza,” kata pejabat tersebut kepada Walla.
“Klaim palsu ini tidak akan mengurangi tekanan pada mereka yang memilih untuk melanjutkan perang.”
Pejabat tersebut juga menjawab tuduhan mengenai pendanaan Qatar terhadap universitas-universitas Amerika, dan mengklarifikasi bahwa pembayaran tersebut bukanlah sumbangan melainkan biaya untuk kampus satelit universitas-universitas tersebut di Qatar.
“Qatar tidak terlibat dalam demonstrasi kampus baru-baru ini di AS,” imbuh dia.
Menurut Times of Israel, Kamis (18/7/2024), Yair Netanyahu telah tinggal di Florida sejak tahun lalu setelah orang tuanya dilaporkan meminta dia berhenti memposting di media sosial dan menghindari komunikasi langsung dengan anggota parlemen atau menteri Israel.
Langkah ini menyusul tuduhan bahwa dia mengobarkan ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.
Selain kehadirannya yang kontroversial di media sosial, yang berujung pada tindakan hukum, Yair juga menghadapi kritik karena tetap tinggal di AS meskipun Israel sedang perang, sementara puluhan ribu warga Israel kembali ke negaranya untuk bergabung dengan 360.000 tentara cadangan yang telah dipanggil tugas.