5 Gencatan Senjata Israel-Palestina yang Terealisasi
loading...
A
A
A
GAZA - Konflik Israel-Palestina seolah menjadi konflik abadi, yang dimulai sejak berdirinya negara Israel tahun 1948 hingga sekarang.
Perang di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas, yang dimulai 7 Oktober 2023 hingga sekarang, sebenarnya tak terlepas dari sisa-sisa konflik di masa lalu yang tak pernah selesai.
Hamas—bagian dari kelompok perlawanan Palestina—yang berkuasa di Jalur Gaza telah berkali-kali terlibat perang besar dengan Israel dan sebelumnya mereda melalui gencatan senjata parsial.
Terlepas dari rentetan konflik Hamas-Israel, setidaknya ada beberapa gencatan senjata—melibatkan Israel dan Palestina—yang sukses.
5 Gencatan Senjata Israel-Palestina yang Terealisasi
Meskipun ini melibatkan gencatan senjata antara Israel dengan negara-negara Arab (Yordania, Mesir, Suriah, Lebanon) setelah Perang Arab-Israel 1948-1949, tapi juga mencakup beberapa gencatan senjata dengan kelompok-kelompok milisi Palestina.
Gencatan senjata ini merupakan bagian dari perjanjian antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang mengatur penarikan Israel dari Jalur Gaza dan kota Jericho di Tepi Barat.
Meskipun bukan gencatan senjata formal, Israel melakukan penarikan dari Gaza pada tahun 2005, mengakhiri pendudukan langsung dan menyerahkan kontrol ke Palestina.
Ini diharapkan akan mengurangi konflik bersenjata, meskipun sering kali terjadi kekerasan setelah penarikan tersebut.
Gencatan senjata ini disepakati pada November 2012 antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza setelah serangkaian pertempuran intensif.
Gencatan senjata ini disepakati pada Agustus 2014 setelah Operasi Protective Edge Israel di Gaza.
Setiap gencatan senjata ini berusaha untuk menghentikan pertempuran langsung dan kekerasan antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza atau Tepi Barat.
Namun, keberlangsungannya sering kali rapuh dan terganggu oleh pelanggaran dari kedua belah pihak atau faktor-faktor eksternal yang memengaruhi situasi di lapangan.
Perang di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas, yang dimulai 7 Oktober 2023 hingga sekarang, sebenarnya tak terlepas dari sisa-sisa konflik di masa lalu yang tak pernah selesai.
Hamas—bagian dari kelompok perlawanan Palestina—yang berkuasa di Jalur Gaza telah berkali-kali terlibat perang besar dengan Israel dan sebelumnya mereda melalui gencatan senjata parsial.
Terlepas dari rentetan konflik Hamas-Israel, setidaknya ada beberapa gencatan senjata—melibatkan Israel dan Palestina—yang sukses.
5 Gencatan Senjata Israel-Palestina yang Terealisasi
1. Gencatan Senjata 1949 (Armistice Agreement of 1949)
Meskipun ini melibatkan gencatan senjata antara Israel dengan negara-negara Arab (Yordania, Mesir, Suriah, Lebanon) setelah Perang Arab-Israel 1948-1949, tapi juga mencakup beberapa gencatan senjata dengan kelompok-kelompok milisi Palestina.
2. Gencatan Senjata 1994 (Gaza-Jericho Agreement)
Gencatan senjata ini merupakan bagian dari perjanjian antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang mengatur penarikan Israel dari Jalur Gaza dan kota Jericho di Tepi Barat.
3. Gencatan Senjata 2005 (Gaza Disengagement)
Meskipun bukan gencatan senjata formal, Israel melakukan penarikan dari Gaza pada tahun 2005, mengakhiri pendudukan langsung dan menyerahkan kontrol ke Palestina.
Ini diharapkan akan mengurangi konflik bersenjata, meskipun sering kali terjadi kekerasan setelah penarikan tersebut.
4. Gencatan Senjata Gaza 2012 (2012 Ceasefire)
Gencatan senjata ini disepakati pada November 2012 antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza setelah serangkaian pertempuran intensif.
5. Gencatan Senjata Gaza 2014 (2014 Ceasefire)
Gencatan senjata ini disepakati pada Agustus 2014 setelah Operasi Protective Edge Israel di Gaza.
Setiap gencatan senjata ini berusaha untuk menghentikan pertempuran langsung dan kekerasan antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina di Gaza atau Tepi Barat.
Namun, keberlangsungannya sering kali rapuh dan terganggu oleh pelanggaran dari kedua belah pihak atau faktor-faktor eksternal yang memengaruhi situasi di lapangan.
(mas)